Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 23 March 2017

Tahlil Hari ke-7 Wafat KH Hasyim Muzadi Dibanjiri Ribuan Jemaah


islamindonesia.id – Tahlil Hari ke-7 Wafat KH Hasyim Muzadi Dibanjiri Ribuan Jemaah

 

Hari ke-7 pembacaan doa dan tahlil untuk Almarhum Kiai Hasyim Muzadi dibanjiri ribuan jemaah dari berbagai daerah khususnya di Malang, Jawa Timur. Sejak pukul 18.00 WIB, jemaah mulai berdatangan ke komplek Pondok Pesantren Al Hikam, Jalan Cengger Ayam, Kota Malang.

Dari pantauan awak media, jemaah meluber hingga pelataran gedung Pondok Pesantren Al Hikam. Jemaah sebagian besar berada di halaman dalam Pondok Pesantren dan Masjid, sebagian lagi berada di pelataran gedung Pondok Pesantren.

Bacaan doa dan tahlil dimulai sejak pukul 19.30 WIB, untuk mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) itu. KH Hasyim Muzadi meninggal dunia pada Kamis, 16 Maret 2017.

“Ini paling banyak dari 7 hari tahlilan. Hari pertama ramai tapi sekitar 1.500 orang. Terus hari berikutnya tidak menentu karena hujan sekitar 500 sampai 800 orang,” kata salah satu santri Pondok Pesantren Al Hikam, Khabib Wahyu Himawan, Rabu (22/3/2017).

Pada malam itu, diperkirakan ada 2.500 warga berikut santri yang hadir. Jumlah warga yang hadir memang paling banyak.

“Hari terakhir ini paling banyak sekitar 2.500 jemaah. Biasanya hanya di dalam halaman pondok sekarang sampai luar dan masjid,” imbuhnya.

Sementara asisten KH Hasyim Muzadi di Dewan Pertimbangan Presiden, Fairuz Huda mengatakan, sejak sore hari sudah dilakukan pembacaan Al-Qur’an, dilanjutkan istighotsah, tahlil dan ceramah agama.

Seperti juga kerabat, warga dan santri yang hadir, Fairuz juga merasa kehilangan atas meninggalnya KH Hasyim Muzadi yang merupakan figur penengah atas segala situasi terkait isu-isu keagamaan dan kebangsaan.

“Kalau ada problem Abah selalu menjadi penengah dan merangkul bersama untuk mengurai dan mencari solusi yang kebetulan bisa diterima lintas golongan mulai dari rakyat kecil sampai pejabat,” kata Fairuz.

Menurutnya kerendahan hati seorang Kiai Hasyim Muzadi akan terus dikenang. Sifat yang bisa diteladani dari seorang Hasyim Muzadi bagi santri adalah konsistensi dalam berjuang hingga akhir hayat.

“Beliau terus berjuang mulai muda sampai akhir hayat untuk Islam rahmatan lil alamin dan kedaulatan NKRI. Beliau tokoh besar namun tidak pernah menunjukan kebesarannya terhadap orang lain. Meski begitu orang lain mengakui kebesaran Abah bahkan di dunia internasional,” ujar Fairuz.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *