Surga bukan untuk Digrosirkan, Kata Kalla

Konflik antar agama kerap berlatar ‘penggrosiran surga’ oleh segelintir agamawan, kata Wakil Presiden Jusuf Kalla, berharap ulama membantu pemerintah meluruskan pemahaman yang ekstrim. 

“Ada di antara pemimpin agama yang menjual murah surga, banyak ajarkan dengan membunuh dan dibunuh, dibakar dan membakar itu masuk surga,” kata Kalla dalam sebuah konferensi perdamaian di Jakarta, kemarin. 

Dia berhemat dari menyebut detil dan nama serta kenapa pemerintah abai menegakkan benang keadilan.

Himbauan itu berkaca dari ‘pengalaman pahit’ tragedi konflik komunal di Ambon dan Poso, katanya.

Ribuan orang tewas dan puluhan ribu lainnya harus mengungsi dan kehilangan banyak hal, termasuk harta dan masa depan, saat Indonesia tenggelam dalam tahun-tahun penuh intrik dan darah Pasca Reformasi 1998. 

Hanya segelintir orang yang pernah diseret ke pengadilan atas semua kasus itu. Hingga hari ini pemerintah juga belum lekas memulihkan hak-hak mereka yang terpapar konflik komunal.

Menurut Kalla, menutup celah ketidakadilan ekonomi, politik, sosial dan hubungan antar daerah termasuk kunci utama meredam konflik komunal.

(Ami/ANTARA)