Satu Islam Untuk Semua

Monday, 23 June 2014

Sunni-Syiah Kanada Bersatu “Lawan” Kekerasan di Irak


OnIslam.net.

Aksi ini menunjukkan bahwa banyak Muslim menginginkan perdamaian dan ingin melawan kesalahpahaman tentang iman mereka.


Ratusan Muslim Suni dan Syiah di Kanada menolak konflik yang sedang berlangsung di Irak, dengan berkumpul di luar Balai Kota dan memprotes kelompok ekstrimis yang memicu kerusuhan negara Timur Tengah tersebut.

“Kita berkumpul di sini, hari ini untuk memprotes segala bentuk terorisme yang terjadi di seluruh dunia, terutama di Irak,” ujar Riyaz Khawaja, presiden Hussaini Association of Calgary—yang merupakan kelompok Muslim Syiah kepada CBC News, seperti dilansir OnIslam pada Senin (23/06).

“Kami berkumpul di sini untuk meningkatkan suara kita dan membiarkan pemerintah Kanada tahu bahwa mereka harus waspada tentang apa yang terjadi di dalam Kanada.”

Aksi protes Muslim Calgary ini mewakili suara Muslim di seluruh dunia yang mengecam terjadinya serangan kekerasan di Irak selama beberapa bulan terakhir.

Fokus dunia berubah ke daerah bergejolak setelah Al-Qaeda kelompok sempalan Negara Islam Irak dan Levant itu (ISIL), menguasai kota kedua Irak Mosul 10 Juni lalu. Jatuhnya Mosul yang diikuti Tikrit, Anbar Fallujah dan Ramadi serta bagian lainnya terjadi sejak Desember lalu.

Situasi di lapangan telah lebih jauh memburuk setelah sarjana Muslim Irak paling senior Syiah Ayatollah Ali al-Sistani mendesak pengikutnya untuk mengangkat senjata melawan gerilyawan Suni di Irak.

The International Union for Muslim Scholars (IUMS) menekankan pada Kamis, 19 Juni bahwa konflik saat ini merupakan hasil ketidakadilan pemerintah Irak terhadap kelompok minoritas Suni dan tidak ada hubungannya dengan terorisme dan perang saudara.

Pertemuan Sabtu lalu di Calgary dihadiri oleh lebih dari 200 Muslim, dengan tanpa memandang apakah mereka kelompok Suni atau Syiah. Hal ini menunjukkan bahwa “banyak orang Islam menginginkan perdamaian” dan melawan kesalahpahaman tentang iman mereka.

“Orang-orang moderat selalu ada, tetapi mereka tidak mendapatkan suara di media,” kata Tehseer Hussain, seorang Muslim dari Calgray, kepada Calgary Herald pada Sabtu (21/06).

“Pada dasarnya Muslim itu sudah bersatu, tetapi kekuatan-kekuatan kekerasan mencoba untuk membagi dan menaklukkan kita.”

Dengan mengikuti perkumpulan Sabtu lalu itu,  Hussain percaya bahwa penggambaran negatif tentang Muslim mendukung marginalisasi.

“Sangat mudah memancing emosi pemuda. Dengan Anda memplintir kata-kata Alquran dan memposting foto emosional pada media sosial, orang-orang yang merasa tidak cocok keadaan di sini mulai percaya hal ini,” kata Hussain. [LS]

 

Sumber: OnIslam/ CBC News

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *