Satu Islam Untuk Semua

Friday, 16 March 2018

Stephen Hawking Ternyata Seorang Pendukung Palestina


islamindonesia.id – Stephen Hawking Ternyata Seorang Pendukung Palestina

 

Tidak banyak yang tahu, bahwa Stephen Hawking yang meninggal beberapa hari yang lalu pada usianya yang ke-76, selain terkenal akan karya-karya ilmiahnya, ternyata dia juga seorang pendukung Palestina.

Peristiwa ini terjadi pada bulan Mei 2013, ketika itu Hawking diundang ke acara Konferensi Presiden, sebuah acara akademis bergengsi tahunan yang diselenggarakan di Yerussalem. Acara tersebut secara pribadi disponsori oleh Presiden Israel pada waktu itu, Shimon Peres.

Hawking yang sudah menderita penyakit motor neuron (motor neurone disease) selama 50 tahun, tadinya diagendakan untuk hadir di dalam acara tersebut untuk tampil sebagai pembicara. Namun atas bujukan dari para ilmuwan Palestina, Hawking mengundurkan diri dan secara jelas menyatakan bahwa dia menghormati panggilan boikot dari para ilmuwan Palestina.

Hawking mengirimkan surat kepada panitia penyelenggara Konferensi Presiden pada tanggal 3 Mei 2013 yang isinya adalah sebagai berikut ini:

“Saya menerima undangan ke Konferensi Presiden dengan maksud bahwa ini tidak hanya akan memungkinkan saya untuk mengungkapkan pendapat saya mengenai prospek penyelesaian perdamaian, tetapi juga karena hal itu memungkinkan saya untuk memberikan kuliah di Tepi Barat. Namun, saya telah menerima sejumlah email dari akademisi Palestina. Mereka kompak mengatakan bahwa saya harus menghormati boikot. Menyingkapi hal ini, saya harus menarik diri dari konferensi. Seandainya pun saya hadir, saya akan menyatakan pendapat saya bahwa kebijakan pemerintah Israel saat ini cenderung untuk membawa pada bencana.”

Dan, atas persetujuan Hawking, Komite Inggris untuk Universitas di Palestina, sebuah organisasi akademisi yang berbasis di Inggris, yang mendukung boikot akademis terhadap Israel, mereka membuat sebuah pernyataan, “Ini adalah keputusan independen dia (Hawking) untuk menghormati boikot tersebut, berdasarkan pengetahuannya tentang Palestina, dan dengan saran kompak dari kontak akademisnya di sana.”

Keputusan Hawking untuk untuk mendukung boikot akademis Israel disambut dengan kemarahan dari panitia penyelenggara Konferensi Presiden, “Boikot akademis terhadap Israel bagi kami adalah memalukan dan tidak patut, terutama bagi seseorang yang semangat kebebasannya terletak pada dasar misi kemanusiaan dan akademisnya,” kata ketua konferensi, Israel Maimon.

Sementara itu, keputusan Hawking disambut gembira oleh aktivis dan akademisi Palestina.”Orang-orang Palestina sangat menghargai dukungan Stephen Hawking untuk boikot akademis terhadap Israel,” kata Omar Barghouti, pendiri gerakan BDS (Boycott, Divestment, Sanctions).

BDS adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk mengajak orang-orang di seluruh dunia untuk melakukan boikot, divestasi, dan sanksi terhadap Israel, dengan harapan Israel dapat mengakhiri pendudukan dan membongkar tembok ilegal dan permukimannya, menuntut kesamaan hak penuh bagi warga Palestina Israel, dan menyerukan hak-hak pengungsi Palestina untuk dipenuhi.

 

Dukungan Hawking untuk Pelajar Palestina

Tidak hanya sampai di sana, di kemudian hari dukungan Hawking terhadap Palestina bermunculan kembali. Pada tahun 2017, dia meminta jutaan pengikut laman Facebook-nya untuk berkontribusi secara finansial ke Sekolah Fisika Lanjutan Palestina—sebuah seri kuliah fisika untuk mahasiswa magister di Tepi Barat yang diduduki oleh Israel. “Saya mendukung hak ilmuwan di manapun untuk kebebasan bergerak, publikasi, dan kolaborasi,” tulisnya.

Screenshot laman Facebook Stephen Hawking yang mengajak orang-orang menggalang dana untuk Sekolah Fisika Lanjutan di Palestina.

Screenshot laman Facebook Stephen Hawking yang mengajak orang-orang menggalang dana untuk Sekolah Fisika Lanjutan di Palestina.

Hawking juga secara terbuka mengucapkan selamat dalam sebuah video di laman Facebook-nya kepada Hanan al-Hroub, seorang wanita Palestina yang memenangkan Global Teacher Prize pada tahun 2016. “Anda adalah inspirasi bagi orang di mana pun,” katanya.

“Dalam sebuah masyarakat yang terbelah oleh konflik, di mana anak-anak secara rutin terpapar kekerasan, Hanan Al Hroub membangun kepercayaan dan membantu anak-anak yang menderita trauma psikologis—dari jantung kelasnya,” kata Hawking.

Pada tahun 2009, Hawking juga berbicara tentang Gaza di dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh Riz Khan. Berikut ini adalah videonya:

Sumber:

The Guardian

Al Jazeera

 

PH/IslamIndonesia

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *