Satu Islam Untuk Semua

Monday, 05 September 2016

SOROTAN—Ini Pesan Damai Pemilik Syiir Tanpo Waton di Gereja Katholik Redemptor


IslamIndonesia.id—Ini Pesan Damai Pemilik Syiir Tanpo Waton di Gereja Katholik Redemptor

 

Akhir Agustus lalu, seusai mengisi pengajian di lapangan parkir Gereja Katholik Redemptor, Surabaya dan bersama ratusan jemaah dengan penuh khidmat rampung menyanyikan Syi’ir Tanpo Waton, KH M Nizam As Shofa atau yang biasa disapa Gus Nizam, menuju masjid terdekat untuk menjalankan ibadah shalat Maghrib berjemaah.

Sama sekali tak ada ekspresi canggung, ketika beberapa saat lalu dirinya terlibat secara intens dalam kegiatan ibadah umat Nasrani di Gereja Katholik, dan sesaat kemudian beranjak ke masjid guna menunaikan shalat jemaah.

Seperti diketahui, beberapa saat sebelumnya Pimpinan Ponpes Ahlus-Shofa Wal-Wafa itu ditemani 23 anggota Walima (Waktunya Peduli Sesama) terlihat berada di gereja, menyaksikan doa-doa dan nyanyian rohani umat Katholik sembari khusyuk menundukkan wajah. Bersama sang istri, Gus Nizam juga sesekali berdiri, menghormati permintaan Romo kepada para jemaat yang hadir.

Usai misa, Gus Nizam dipersilakan menuju ke atas podium untuk menyampaikan tausiyahnya, berupa sejumlah ajakan untuk hidup dalam damai. Dengan pengawalan ketat dua anggota Barisan Ansor Serba Guna (Banser) serta satu anggota Walima di belakangnya, Gus Nizam sempat bercerita soal Syiir Tanpo Waton miliknya yang terlanjur dianggap sebagai suara Gus Dur. Ia mengaku sengaja tidak memberikan konfirmasi kepada publik terkait anggapan itu karena satu hal; sikap takzim dan penghormatannya yang tinggi kepada mendiang Gus Dur.

“Ya, semoga itu menjadi doa bagi saya untuk terus melanjutkan harapan, cita-cita, dan perjuangan guru besar kita Gus Dur atau Kiai Abdurrahman Wahid,” ujarnya di depan jemaat Misa Gereja, disambut riuh tepuk tangan.

Dalam kesempatan selanjutnya, Gus Nizam menuturkan ajakan perdamaiannya itu sesuai dengan apa yang telah Allah sampaikan dalam surah Al Baqarah.

“Telah disebutkan, sesungguhnya orang Yahudi, Nasrani, dan orang-orang Sabiin, mereka itu adalah orang yang beriman di hari akhir. Dari ayat ini kita diperintah menjalin ukhuwah persaudaraan seiman antar penganut agama samawi,” terangnya.

Pimpinan Jemaah As Shofa, Wonoayu, Sidoarjo ini melanjutkan, bahwa apa yang dilakukannya merupakan bagian dari upaya menyadarkan umat, khususnya bagi jemaah As Shofa, bahwa wawasan sejati keislaman sesungguhnya adalah antikekerasan dan antiterorisme.

“Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya telah memerintahkan kepada kita semua, umat Islam, agar mampu bergaul dengan siapa saja dengan akhlaqul karimah, dengan etika yang baik dan terpuji,” tegasnya.

 

EH/IslamIndonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *