Satu Islam Untuk Semua

Friday, 01 July 2016

SOROTAN – Horor Cuci Otak Remaja ala ISIS


Islamindonesia.id–Horor Cuci Otak Remaja ala ISIS

Publik Arab Saudi masih tenggelam dalam tragedi dua remaja kakak beradik, Khalid dan Saleh Al Areeni, yang membantai keluarganya sendiri semata lantaran dihalang-halangi berangkat ‘berjihad’ ke Suriah. Tapi sejatinya, kedurjanaan itu hanya puncak dari gunung es dari horor cuci otak militan ISIS atas kalangan muda di berbagai belahan dunia.

Di Denmark pada Oktober 2015, pengadilan menjatuhkan hukuman sembilan tahun penjara atas seorang remaja perempuan berambut pirang yang terbukti menikam ibunya sendiri 20 kali hingga tewas. Lisa Borch, begitu namanya, diketahui terobsesi dengan militan ISIS setelah berpacaran dengan seorang remaja Muslim usia 29 tahun.

Seperti dilansir The Daily Mail, Borch (15) diketahui pernah menghabiskan berjam-jam di depan komputer menyimak aneka video di kanal YouTube ihwal bagaimana ISIS memenggal sandera mereka di Suriah.

Dalam persidangan, jaksa menyebut amarah Borch atas ibu kandungnya, Tina Romer Hertagaard, berlatar penentangan sang ibu pada sikap anaknya yang berpacaran dengan seorang remaja Muslim. Jaksa juga menyebut Borch dan pacarnya sempat merencanakan ‘hijrah’ ke Suriah untuk berjihad bersama ISIS.

Di Suriah pada Januari 2016, Nasir, seorang remaja 12 tahun yang berhasil kabur dari kamp pelatihan serdadu cilik ISIS di Raqqa, provinsi di utara yang digadang-gadang sebagai Ibu Kota kekhalifahan, bercerita ke CNN horor demi horor bagaimana ISIS melatih anak-anak dan remaja untuk jadi pasukan bom bunuh diri. Nasir, seperti dilansir CNN, menyebut ada sedikitnya 60 anak yang ikut pelatihan di kamp militer Alfaruouk di Raqqa. Yang paling muda usianya lima tahun, katanya.

Menurut Nasir, intruktur ISIS sejak awal mendoktrin calon kombatan untuk tak pernah ragu di ‘jalan jihad’, termasuk membunuh ibu kandung sendiri. “Pelatih bilang orang tua kami orang kafir dan merekalah yang perlu kami bunuh pertama kali usai pelatihan,” katanya.

Masih di Raqqa, pada January yang sama, sejumlah outlet media international melaporkan kebiadaban seorang remaja kombatan ISIS yang menembak mati IBU kandungnya di depan umum. Ali Saqr AlQasem (20), menurut The Independent, menembak ibunya, Lena AlQasem (45), dengan senapan serbu. Dia mempertontonkan kebiadaban itu di depan sebuah kantor pos tempat ibunya bekerja sehari-hari. Dia menuding ibunya telah menyimpang dari agama, sebuah tudingan sumir yang menjadi modus operandi kaum militan dalam menghalalkan darah siapa saja yang take sepaham.

Sementara di Kuwait, menurut koran Al Watan, seorang pria yang terpapar propaganda ISIS menelpon hotline Kementrian Dalam Negeri dan meminta patroli polisi datang ke rumahnya di distrik AsShabahuyah sesegera mungkin agar dia take sampau membunuh keluarganya sendiri. Insiden itu terjadi hanya berselang hari setelah kedurjanaan kakak beradik, Khalid dan Saleh Al Areeni, membantai ibu kandung sendiri karena dihalang-halangi saat hendak berangkat ‘berjihad’ ke Suriah.[]


RQ/IslamIndonesia/Berbagai sumber

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *