Satu Islam Untuk Semua

Friday, 16 May 2014

Sisi menyeru AS untuk Bantu Perangi Terorisme di Mesir


Muslimvillage.

Abdel Fattah al-Sisi, jenderal yang menggulingkan presiden terpilih Islam dan diatur untuk menjadi kepala berikutnya di Mesir, menyerukan kepada Amerika Serikat untuk membantu memerangi terorisme yang mengatasnamakan jihad untuk menghindari terciptanya Afghanistan-Afghanistan baru di Timur Tengah.

 

Dalam wawancara dengan Reuters, Sisi menyerukan agar dimulainya kembali bantuan militer AS, yang memberikan dana senilai 1,3 miliar per tahun—yang sebagian telah dibekukan akibat tindakan keras terhadap Ikhwanul Muslimin.

Ketika ditanya apa pesannya untuk Presiden AS Barack Obama, Sisi mengatakan: “Kami berperang melawan terorisme.”

“Tentara Mesir sedang melakukan operasi besar di Sinai, sehingga tidak mengubah dasar terorisme yang akan mengancam negara-negara tetangganya dan membuat Mesir tidak stabil. Jika Mesir tidak stabil maka seluruh wilayah tidak stabil,” katanya kepada Reuters. “Kami membutuhkan dukungan Amerika untuk melawan terorisme, kami membutuhkan peralatan Amerika untuk memerangi terorisme.”

Dia mengatakan, Libya kini sedang berada dalam kekacauan setelah pemberontakan yang didukung Barat menggulingkan Muammar Gaddafi—yang menjadi ancaman keamanan utama Mesir dengan para jihadis—yang menyusup melintasi perbatasan untuk melawan pasukan keamanan.

Sisi mengatakan, Barat harus memahami bahwa terorisme akan mencapai ambang pintu, kecuali jika mereka membantu untuk memberantasnya.

“Barat harus memperhatikan apa yang terjadi di dunia –peta ekstremisme dan ekspansi. Peta ini pasti akan menuju Barat,” katanya.

Sisi menekankan perlunya menjaga kesatuan Suriah. “Kalau tidak, kita akan melihat Afghanistan lain,” katanya. “Saya tidak berpikir Anda ingin membuat Afghanistan lain di wilayah ini.”

Sisi, dianggap sebagai penyelamat dalam penggulingan Mursi Juli lalu. Dia menyadari tantangan yang dihadapi Mesir setelah lebih dari tiga tahun terjadi kekacauan sejak penggulingan Mubarak.

Tapi dia menolak gagasan AS yang memberi kebijakan 100 hari untuk memberikan kebebasan, keamanan dan keadilan sosial bagi Mesir—yang selama ini dirindukan.

“Yang pasti, seratus hari tidak akan cukup. Tantangan di Mesir saat ini begitu banyak ,” kata Sisi kepada Reuters. “Saya percaya bahwa dalam waktu dua tahun, kerja serius yang terus menerus akan dapat membuahkan hasil bagi perbaikan Mesir.” [LS]

 

Sumber: Reuters/Panarmenian.net/Muslimvillage.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *