Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 14 May 2014

Sikap FUI-MUI Atas Sejumlah Peristiwa terkait Nasib Umat Islam


Suaraislam.com.

Sejumlah peristiwa internasional menyangkut nasib umat Islam yang terjadi belakangan ini membuat Forum Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia (FUI-MUI) buka suara.

 

Di Gedung MUI Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, FUI-MUI menyoroti sejumlah peristiwa, di antaranya eksekusi mati ratusan anggota Ikhwanul Muslimin di Mesir, perdamaian antara MILF dengan pemerintah Filipina, penindasan Muslim Rohingya di Myanmar, pembunuhan massal terhadap umat Islam di Republik Afrika Tengah dan penculikan siswa SMP oleh kelompok Boko Haram di Nigeria, sebagaimana dilansir Suaraislam.com pada Rabu (14/05).

Atas konflik di Mesir, FUI-MUI meminta supaya dapat diselesaikan dengan prinsip syuro dan konstitusi yang berlaku dengan mengedepankan rekonsiliasi nasional.

Sebab, FUI-MUI menilai, vonis mati Pengadilan Mesir kepada ratusan pengikut Ikhwanul Muslimin bertentangan dengan prinsip Islam yang melarang penghilangan nyawa tanpa alasan yang dibenarkan dan merupakan pelanggaran terhadap Konvensi Internasional.

Terkait kesepakatan damai antara Pemerintah Filipina dengan kelompok pejuang Moro Islamic Liberation Front (MILF), FUI-MUI memberikan penghargaan kepada keduanya.

Sementara itu, tindakan yang dilakukan pemerintah Myanmar yang tidak mengakui dan mengabaikan Muslim Rohingya, FUI-MUI menilai, merupakan bentuk pelanggaran HAM berat dan bentuk ketidakadilan yang nyata.

Karenanya, FUI-MUI menyatakan dengan tegas mengecam keras aksi mereka dan meminta kepada ASEAN, OKI dan PBB untuk mendesak Pemerintah Myanmar supaya mengakhiri tragedi kemanusiaan dengan memberi status kewarganegaraan kepada suku Rohingya dan memperlakukan mereka berdasarkan prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab.

Secara khusus, FUI-MUI mengapresiasi Palang Merah Indonesia (PMI) dan Bulan Sabit Merah Turki yang telah membantu Muslim Rohingya melalui aksi-aksi kemanusiaan.

Kecam Penculikan Boko Haram

Pada kesempatan yang sama, dalam pernyataan yang dibacakan Ketua Umum Al Irsyad Al Islamiyah KH Abdullah Jaidi, FUI-MUI juga menyoroti peristiwa pembantaian Muslim di Republik Afrika Tengah yang berlangsung sejak akhir tahun lalu yang dilakukan oleh kelompok radikal anti-Islam “Anti Balaka”. 

FUI-MUI juga menyoroti soal penculikan terhadap sejumlah pelajar wanita di Nigeria oleh kelompok Boko Haram. FUI-MUI mengecam keras tindakan penculikan tersebut.

“Tindakan tersebut bertentangan dengan prinsip Islam yang melarang segala bentuk tindak kekerasan khususnya terhadap kaum wanita dan mereka yang tidak bersalah,” ungkapnya.

FUI-MUI meminta supaya kelompok Boko Haram melepaskan mereka tanpa syarat. Juga, menghimbau agar mereka menghentikan pembantaian itu, dan meminta PBB supaya turun tangan dengan mengirim pasukan tambahan dan mengambil tindakan extra ordinary untuk menyelematkan eksistensi umat Islam di sana.

 

Sumber: Suaraislam.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *