Siapa Mendanai ISIS?

Kantor berita Reuters (20/08/2014) mengutip pernyataan Menteri Pembangunan Jerman, Gerd Mueller, pada Rabu kemarin yang menuduh Qatar mendanai para militan IS (sebelumnya disebut dengan ISIS). IS dalam beberapa bulan terakhir telah menguasai sejumlah wilayah di utara Irak dan dua hari silam mengunggah video penyembelihan jurnalis Amerika, James Foley, yang ditahannya.

“Konflik seperti ini, krisis seperti ini selalu ada sejarahnya…Kalian harus bertanya siapa yang mempersenjatai, siapa yang mendanai pasukan ISIS. Kata kuncinya di sini adalah Qatar – dan bagaimana kita berurusan dengan orang-orang ini dan negara-negara seperti ini secara politik?” tanya Mueller, yang juga merupakan anggota partai Christian Social Union (CSU). Mueller tidak membeberkan bukti ihwal hubungan Qatar dengan IS.

Kantor berita Reuters yang menyebutkan bahwa para pejabat Kementerian Luar Negeri Qatar tidak segera menanggapi permintaan komentar atas tuduhan ini. Namun, dalam beberapa kesempatan, Qatar telah membantah dirinya menyokong pemberontak ISIS di Suriah dan Irak. Sejumlah diplomat dan sumber-sumber oposisi mengatakan bahwa meski Qatar mendukung pemberontak yang relatif moderat yang juga didukung oleh Arab Saudi dan Barat, ia juga mendukung faksi-faksi garis keras yang hendak mendirikan aturan Syariat yang ketat.

Pada bulan Maret, David Cohen, Deputi Kementerian Keuangan AS bidang Terorisme dan Intelijen Finansial, menyitir sejumlah laporan yang menyebutkan dukungan Qatar atas para militan Islamis di Suriah dan melukiskan tindakan itu sebagai “yuridiksi yang permisif” negara donor yang mendanai pemberontakan di Suriah.