Satu Islam Untuk Semua

Monday, 19 March 2018

Setelah Tahlilan Bersama Habib Luthfi, Quraish Shihab: Zikir Itu Obat Hati


islamindonesia.id – Setelah Tahlilan Bersama Habib Luthfi, Quraish Shihab: Zikir Itu Obat Hati

 

Mufasir kontemporer Indonesia Quraish Shihab hadir bersama Habib Luthfi bin Yahya di Majelis Kanzus Shlawat Pekalongan, Jumat 16 Maret. Quraish Shihab tidak hanya hadir di Majelis tapi juga diminta oleh Habib Lutfhi memberikan nasihat kepada hadirin yang tampak memenuhi ruangan.

“Saya diminta Habib Lutfi bicara obat hati,” kata penulis Tafsir Al Misbah itu seperti direkam dalam akun Youtube MT Darul Hasyimi Jogja. Quraish Shihab berdiri berbicara setelah mengikuti zikir berjamaah termasuk tahlilan yang dipimpin oleh Habib Luthfi.

Menurut Quraish Shihab, Al Qur’an dengan jelas mengatakan zikir dapat menyebabkan hati tenang. Namun tidak sedikit orang memahami zikir itu hanya sebatas ucapan di lisan.

Secara bahasa, kata jebolan Al Azhar Mesir ini, zikir berarti mengingat atau menyebut. Apa yang disebut oleh lidah, diingat oleh pikiran. Zikir yang sempurna, apa yang disebut juga diingat pada saat yang sama.

Zikir bukan hanya lintasan pikiran yang mengingat Allah, tapi segala sesuatu yang dikaitkan dengan Allah juga merupakan zikrullah. “Karena itu, kalau kita bukan AL-Qur’an, ada sepuluh hal yang termasuk zikir kepada Allah,” katanya.

Pekerjaan mengurai sejarah nabi-nabi Allah juga bagian dari objek zikir. Belajar agama adalah zikrullah. “Ingat proklamasi kemerdekaan Indonesia, kalau itu dikaitkan dengan Allah, juga merupakan zikurullah,” ujarnya.

Quraish Shihab juga menjelaskan tentang keutamaan majelis zikir. Sedemikian sehingga, orang yang datang ke majelis itu bukan dengan niat zikrullah – cari jodoh misalnya –  juga ikut mendapatkan limpahan rahmat Allah.

“Sekarang ini banyak malaikat di sini,” katanya menunjuk Majelis Kanzus Shalawat. Dengan mengutip berbagai riwayat dan dalil, ulama kelahiran Pinrang ini menyampaikan dialog antara malaikat dan Allah tentang keutamaan orang yang menghadiri majelis zikir.

Habib Luthfi melanjutkan, diharapkan dengan zikir, hati dapat menjadi tenang di dunia ini. Dan di akhirat kelak, kita datang kepada Allah dengan qalbun salim (hati yang sehat, selamat. red-).

Karena itu, untuk mengingat Allah, setiap hamba harus mengenal-Nya. Kalau hamba mengenal Allah, setiap tindakannya merupakan manifestasi dari zikrullah. “Kalau kita kenal Allah, mau bikin berita hoax malu ah,” katanya.

Karena itu, upaya zikir harus diikuti dengan makrifatullah (pengenalan pada Allah). Jika hamba mengenal-Nya, ia akan senantiasa measa dilihat dan diperhatikan oleh Allah. Dengan demikian, tutur kata dan prilaku hamba itu senantiasa terkontrol dan terkendalikan di atas jalan yang benar.

 

YS/IslamIndonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *