Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 27 February 2014

Serukan Perdamaian, PBNU Gelar Sufi Gathering


Foto: Ila

Indonesia dinilai mampu menjadi jembatan perdamaian antar negara Islam di dunia.

 

Untuk mewujudkan perdamaian dunia, Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menggelar acara Sufi Gathering di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta pada Rabu, 26 Februari.

“Sufi Gathering ini diadakan untuk bersama-sama mengupayakan terwujudnya suasana keberagamaan yang toleran dan saling menghormati. Mengupayakan terwujudnya perdamaian dunia,” kata Ketua PBNU KH. Said Aqil Sirodj, di Senayan, Jakarta sesaat sebelum acara.

Dalam acara tersebut, Kiai Said menyerukan umat di dunia agar lebih mengutamakan dialog dalam menyelesaikan masalah. Menurutnya, dialog merupakan solusi konflik agar kedamaian dapat terwujud.

Oleh karenanya, ia juga menghimbau agar semua aksi kekerasan di seluruh dunia yang sedang berkonflik untuk segera dihentikan. Sebab, Kiai menilai aksi-aksi kekerasan hanya akan menghancurkan peradaban manusia.

Acara yang ditujukan untuk menyambut kedatangan Raja Yordania Abdullah II bin Hussein ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting Nasional dan ribuan umat. Tampak hadir di deretan kursi depan mantan wakil presiden Jusuf Kalla, Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Sirodj, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Ketua Mejelis Ulama Indonesia (MUI).

Kiai mengatakan, meskipun letak Yordania berbatasan dengan Palestina, Arab Saudi, Irak, dan Suriah yang dilanda perang dan konflik, namun negara ini merupakan satu-satunya negara yang dinilai aman dan tidak bergejolak.

Melalui Sufi Gathering tersebut, lanjut Kiai Said, PBNU berharap Kerajaan Yordania dapat meningkatkan perannya sebagai pelopor perdamaian di negara-negara kawasannya dan berimbas ke belahan dunia lainnya. 

“Kita tahu raja mencari dukungan dan yang paling cocok, ya Indonesia. Bagaimana menjaga netralitas untuk menyelesaikan konflik. Tema besarnya adalah Setop Kekerasan,” katanya.

Ia menambahkan, kepemimpinan Raja Abdullah II bin Hussein dapat mengeratkan hubungan Indonesia dan Yordania di bidang pendidikan, ekonomi, keagamaan dan kebudayaan, serta, raja yang notabenenya moderat ini diharapkan dapat mempengaruhi corak ber-Islam dan beragama pada masyarakat di kawasan Timur Tengah.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *