Satu Islam Untuk Semua

Monday, 04 June 2012

Selamatkan Anak dari Bahaya Rokok


Saat ini ada 89 juta anak di Indonesia terpapar asap rokok dan terancam rusak kesehatannya. Dari jumlah tersebut ada 230 ribuan anak usia di bawah 10 tahun sudah menjadi perokok aktif.

Data terakhir di Sukabumi bahkan menyatakan ada bayi berusia 11 bulan sudah jadi perokok aktif setiap 5 menit sekali dan ada perubahan perilaku atau sakau bila tidak merokok. Inilah salah satu fakta mengapa Indonesia dijuluki sebagai negara Baby Smoker oleh negara lain di dunia (lihat di sini)

Anak adalah aset negara dan masa depan bangsa. Apa jadinya bila generasi penerus Indonesia adalah orang-orang yang secara fisik saja sudah tidak sehat. Benarlah menurut Taufiq Ismail, Indonesia adalah surga luar biasa ramah, Firdaus Jannatunna’im bagi perokok, tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok (Tuhan Sembilan Senti, Taufiq Ismail).

Di Inggris yang konon kapitalis dan liberal saja pemerintah memberlakukan aturan luar biasa ketat untuk membatasi perokok. Bukan saja tidak boleh merokok sembarangan, tapi juga melarang anak usia 18 tahun membeli rokok. Bahkan berjualan rokok pun tidak boleh memperlihatkan gambar dan kemasan rokoknya.

Sementara Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk muslim yang seharusnya lebih peduli dengan kesehatan. Nabi bersabda, “Barang siapa di antara kamu masuk pada waktu pagi dalam keadaan sehat badannya, aman pada keluarganya, dia memiliki makanan pokoknya pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya”. (HR Ibnu Majah). Ini menunjukkan Islam sangat menghargai kesehatan sebagai salah satu nikmat Allah SWT.

Komnas Perlindungan Anak sudah mendukung pemberlakuan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Pemerintah RI juga harus mendukungnya dengan memberlakukan secara tegas peraturan terkait peredaran rokok dan memberi sanksi yang membuat jera pelanggarnya.

Hendaknya penguasa Indonesia mengingat Hadis Riwayat Abu Hurairah RA, ia berkata, “Dari Nabi Shallallahu ‘alaihiwasallam, beliau bersabda “Sesungguhnya seorang pemimpin itu merupakan perisai, rakyat akan berperang di belakang serta berlindung dengannya. Bila ia memerintah untuk takwa kepada Allah azzawajalla serta bertindak adil, maka ia akan memperoleh pahala. Namun bila ia memerintah dengan selainnya, maka ia akan mendapatkan akibatnya”. (Hadis Riwayat Muslim).

Pemerintah RI hendaknya menjadi perisai (tameng) yang melindungi warga negaranya. Janganlah pemerintah menghambat kepada industri rokok dan mengorbankan kesehatan ratusan juta warganya. Di luar itu semua, mari kita berhenti merokok demi generasi yang lebih baik. Selamat Hari Tanpa Tembakau Sedunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *