Satu Islam Untuk Semua

Monday, 30 December 2013

Sejuta Al-Ikhlas Terlontar untuk Gus Dur


Para peserta haul Gus Dur yang ke-4 di Ciganjur (foto:metrotvnews.com)

Salah seorang putri Gus Dur, Yenny Wahid, menyebut pembacaan Surat Al-Ikhlas tersebut juga bisa sebagai simbol dari keikhlasan yang merupakan pribadi sang ayah. Saat ini, menurut Yenny, Indonesia sedanga membutuhkan nilai-nilai keikhlasan yang  pernah dicontohkan para pendiri bangsa ini.

Sejuta Surat Al-Ikhlas dibacakakan oleh ribuan jamaah  yang dipimpin oleh Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Tolhah Hasan di kediaman almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Jalan Warungsila, Ciganjur, Jakarta Selatan, pada Sabtu malam (28/12). 

“Al-Ikhlas untuk Gus Dur itu sudah dilakukan seminggu sebelumnya di berbagai pesantren di Jawa Timur,” kata Maftuhan, salah seorang santri Pesantren Ciganjur.

Kegiatan yang sama kembali dilakukan pada Minggu pagi (29/12).  Dimulai pukul 09.00 ratusan jamaah membaca kembali surat Al-Ikhlas di Pondok Pesantren Ciganjur. Pembacaan Surat Al-Ikhlas ini  dilakukan oleh para santri dari Pesantren Ciganjur, Padepokan Sunan Kalijaga, Pesantren Sokotunggal, para Gusdurian, mahasiswa dan mahasiswi PTIQ. “Bacaan tersebut dilakukan sampai ashar sebelum doa lintas agama,” ujar Maftuhan.

Kegiatan membaca Surat Al-Ikhlas bukan tanpa dasar. Menurut Maftuhan,  itu termaktub dalam kitab Tafsir Showi juz 4 yang menyatakan ‘barangsiapa membaca surat Al-Ikhlas seratus ribu kali maka dia terbebas dari hak Allah dan hak adami. “Ini tidak hanya seratus ribu, tapi sejuta,” katanya.

Salah seorang putri Gus Dur, Yenny Wahid, menyebut pembacaan Surat Al-Ikhlas tersebut juga bisa sebagai simbol dari keikhlasan yang merupakan pribadi sang ayah. Saat ini, menurut Yenny, Indonesia sedanga membutuhkan nilai-nilai keikhlasan yang  pernah dicontohkan para pendiri bangsa ini.

“Mengangkat tema keikhlasan berharap mendorong gerakan untuk berbuat ikhlas demi perbaikan bangsa ini,” ujarnya.  

Selain dihadiri oleh para tokoh lintas agama, budayawan, politisi dan pejabat negara, malam puncak Haul Gus Dur pun menghadirkan sejumlah kiai dan tokoh nasional, di antaranya Said Aqil Siroj (Ketua Umum PBNU), KH Hasyim Muzadi (Rais Syuriyah PBNU), KH Masdar F. Mas’udi (Rais Syuriyah PBNU) KH Malik Madani (Katib Rais Aam PBNU), KH Aziz Masyhuri, KH Said Husein Munawar. 

Sumber: NU Online

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *