Satu Islam Untuk Semua

Monday, 08 September 2014

Sedapnya Bisnis Minta Maaf di Jepang


Seorang petugas datang meminta maaf.

Anda kesulitan minta maaf pada orang yang Anda sakiti atau aniaya? Ingin orang lain yang memintakan maaf untuk Anda? Sayang, di negara kita belum ada agen yang menyediakan layanan memintakan maaf. Tapi, tampaknya warga Jepang cukup beruntung. Mereka bisa melakukannya,  tinggal pencet nomor telpon dan minta agen mengirim petugas yang akan memintakan maaf.

Minta maaf memang susah-susah gampang, kadang bisa menyedihkan dan menyakitkan. Karena itulah, beberapa agen seperti Shazaiya Aiga Pro, Yokohama Benriya Natchan dan Nihon Shazai Daikokao mengambil alih tugas berat itu. Agen-agen ini bahkan ada yang buka 24 jam setiap hari. Cara kerja? Mereka akan mengirim petugas yang berpura-pura jadi orangtua klien yang menerangkan aturan-aturan keluarga dan berusaha agar klien putus dari sang pacar. Atau cukup menelpon dengan suara yang berpura-pura menjadi istri klien, saat pesawat klien akan lepas landas di bandara.

Biayanya? Cukup membuat saku bolong. Shazziya Aigo Pro misalnya, memasang tarif 25.000 yen atau sekitar Rp. 2,7 juta lebih (kurs 1 yen = Rp. 111) untuk permohonan maaf face to face dan 10.000 yen atau Rp. 1,1 juta lebih untuk permohonan maaf via telpon atau imel. Nihon Shazai Daikokao memasang tarif lebih murah dengan 3.500 yen per jam atau sekitar Rp. 380 ribu lebih. Tapi, jangan senyum dulu. Sebuah agen yang diwawancarai NHK (lembaga siaran nasional Jepang) bilang, dalam ‘perang’ antara mantan kekasih dan petugas yang berpura-pura menjadi orangtua kekasih baru bisa berlangsung sampai 12 jam!

Bisnis baru ini menuai banyak kritik di Jepang. Selain dianggap menyunat pengalaman dasar kemanusiaan, bisnis ini dituduh menciptakan serangkaian kebohongan, yang pada gilirannya, bisa mempersulit kehidupan klien. Meski demikian, sejauh ini, masih menurut laporan NHK, belum ada laporan sejenis itu.

Agen-agen bisnis ini mengklaim, mereka melakukannya setelah melaksanakan konsultasi mendalam dengan klien mereka. Sekitar 40 % sasaran kerja mereka adalah wanita berusia 20-40 tahun. Dan mayoritas alasan klien menggunakan jasa mereka masalah uang dan hal-hal berpengaruh lainnya. (Nisa/Japan Today)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *