Satu Islam Untuk Semua

Friday, 17 October 2014

Saudi Menunda Hukuman Mati Ulama Kritis


Rakyat Saudi membawa poster Syaikh Nimr

Pengadilan Arab Saudi Kamis kemarin menangguhkan pelaksanaan hukuman mati atas ulama kritis asal Qatif, Syaikh Nimr al-Nimr. Berita ini disampaikan oleh saudaranya sendiri, Muhammad al-Nimr, di akun twitternya.

Penangguhan eksekusi mati itu diduga karena kerasnya tekanan domestik dan internasional terhadap rezim Saudi terkait dengan putusan hukuman mati ulama populer tersebut.

Syaikh Nimr sendiri diserang dan ditahann di daerah Qatif pada Juli 2012. Penahanannya saat itu menimbulkan protes luas di kalangan masyarakat di Provinsi Timur yang mayoritas bermazhab Syiah. Beberapa orang tewas dalam aksi protes kala itu.

Sejak 2011 silam, Provinsi Timur Saudi menyaksikan demonstrasi besar-besaran yang menuntut reformasi dan kebebasan politik. Namun, sebagaimana dilaporkan berbagai lembaga HAM internasional, Arab Saudi justru kian berpegang pada kebijakan represif dalam menghadapi tuntutan publik tersebut.

Januari silam, Joe Stork, wakil direktur bagian Timur Tengah dan Afrika Utara Human Right Watch, mengecam aksi pemberangusan Arab Saudi atas para aktivis pro kebebasan di kerajaan itu.

“Arab Saudi harus membebaskan para aktivis yang dipenjarakan dan mengambil langkah konkret dan nyata untuk menunjukkan bahwa pemerintah bersedia memperbaiki citra HAM di dalam negerianya yang rusak,” tandas Stork.

Stork lantas mempertanyakan pemilihan Arab Saudi sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia November tahun lalu, dengan menyatakan bahwa Riyadh memecahkan rekor dalam soal represi repression dan keanggotaannya tidaklah layak.

Arab Saudi sendiri adalah satu-satunya monarki absolut tanpa pemilihan umum yang menggunakan nama suku sebagai nama negaranya.

(MH/Presstv)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *