Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 15 August 2018

Saudi Menangkap Ulama Garis Keras Sheikh Nasser Al-Omar


islamindonesia.id – Saudi Menangkap Ulama Garis Keras Sheikh Nasser Al-Omar

 

Pihak berwenang Arab Saudi telah menangkap ulama ternama, Sheikh Nasser al-Omar, di Makkah, sebagaimana dilaporkan oleh akun Twitter Prisoners of Conscience, sebuah akun yang dikelola oleh kelompok oposisi rahasia di Saudi.

“Kami mengkonfirmasi berita penangkapan Syaikh Nasser al-Omar, mantan profesor di Fakultas Ushuluddin di Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, dan penangguhan akun Twitter-nya,” ujar kelompok tersebut.

Dilansir dari Middle East Monitor, pihak berwenang Saudi sudah pernah memanggil Sheikh Al-Omar pada September tahun lalu untuk penyelidikan dan memintanya untuk tidak ikut campur atau berdiskusi mengenai isu-isu politik.

Abdullah al-Ouda, putra ulama terkemuka Salman al-Ouda yang telah ditahan oleh pemerintah Saudi selama hampir setahun, mengatakan di Twitter bahwa Syekh al-Omar ditangkap pada Selasa pekan lalu di Makkah.

Al-Omar sebelumnya diketahui menolak kehadiran pangkalan militer Amerika Serikat di tanah Saudi.

Saudi telah melancarkan gelombang penangkapan massal terhadap ulama terkemuka, kaum intelektual, dan aktivis hak asasi manusia sejak September 2017 dengan tujuan untuk menghapus gerakan oposisi terhadap kebijakan-kebijakan Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MbS), kata para aktivis.

Semenjak diangkat menjadi Putra Mahkota, MbS diketahui telah menerapkan kebijakan yang keras terhadap pihak-pihak yang dianggap akan menjadi oposisi.

Dalam sebuah wawancara dengan The Guardian tahun lalu, MbS mengatakan, “Kita hanya kembali pada apa yang kita ikuti – (yaitu) Islam moderat (yang) terbuka terhadap dunia dan semua agama. 70% orang Saudi lebih muda dari 30 tahun, sejujurnya kita tidak akan menyia-nyiakan 30 tahun kehidupan kita untuk melawan pemikiran ekstremis, kita akan menghancurkan mereka sekarang dan segera.”

Pada September 2017, selain al-Ouda, aparat Saudi juga dilaporkan telah menangkap lebih dari 20 imam dan kaum intelektual dalam suatu langkah keras untuk membasmi pembangkangan.

Kini, berbagai organisasi hak asasi manusia internasional, termasuk Human Rights Watch dan Amnesty International telah meminta otoritas Saudi untuk segera membebaskan semua tahanan, mengungkapkan tempat penahanan mereka, dan mengizinkan mereka untuk menghubungi keluarga dan pengacara mereka.

 

PH/IslamIndonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *