Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 25 May 2019

Saudi akan Eksekusi Mati Tiga Ulamanya Setelah Ramadan


islamindonesia.id – Saudi akan Eksekusi Mati Tiga Ulamanya Setelah Ramadan

Tiga ulama moderat Suni asal Saudi yang  sebelumnya telah dipenjarakan atas berbagai tuduhan “terorisme” akan dijatuhi hukuman mati dan dieksekusi, segera setelah Ramadan, sebagaimana dilaporkan oleh Middle East Eye (MEE).

Di antara tiga orang ulama tersebut, yang paling terkemuka adalah Sheikh Salman al-Odah, seorang ulama yang dikenal secara internasional karena pandangannya yang dianggap progresif di dalam dunia Islam, terutama menyangkut tentang Syariah dan homoseksualitas.

Odah ditangkap pada September 2017, tak lama setelah dia mencuit doa tentang rekonsiliasi antara Arab Saudi dan tetangganya, Qatar, tiga bulan setelah Riyadh meluncurkan blokade.

Dua lainnya yang dijadwalkan akan dieksekusi adalah Awad al-Qarni, seorang pengkhotbah Suni, akademisi, dan penulis. Dan yang terakhir adalah Ali al-Omari, seorang ulama populer yang sering muncul di TV dan radio. Mereka juga ditangkap pada September 2017.

Ketiga ulama ini memiliki pengikut yang besar di internet. Akun Twitter Odah memiliki 13,4 juta pengikut, dan tagar #freesalmanalodah ramai setelah penangkapannya. Stasiun TV milik Omari, “For Youth”, juga memiliki audiens yang besar.

Dua sumber pemerintah Saudi secara terpisah membenarkan rencana eksekusi tiga ulama ini, yang saat ini sedang menunggu persidangan di Pengadilan Khusus Kriminal di Riyadh. Sidang ditetapkan pada 1 Mei, tetapi ditunda tanpa menetapkan tanggal lebih lanjut.

Salah satu sumber mengatakan kepada MEE, “Mereka tidak akan menunggu (maksudnya akan segera melaksanakan-red) untuk mengeksekusi orang-orang ini begitu hukuman mati telah ditetapkan.”

Sumber lainnya dari pemerintah Saudi mengatakan, bahwa eksekusi terhadap 37 warga Saudi, pada bulan April lalu, yang sebagian besarnya adalah orang-orang Syiah, atas tuduhan terorisme, merupakan sebuah percobaan untuk melihat reaksi seberapa besar kecaman dari dunia internasional.

“Ketika mereka menemukan bahwa reaksi internasional sangat sedikit, khususnya di tingkat pemerintahan dan kepala negara, mereka memutuskan untuk melanjutkan rencana mereka untuk mengeksekusi tokoh-tokoh terkemuka,” kata sumber tersebut, yang mau berbicara dengan syarat namanya dirahasiakan.

Pemilihan waktu eksekusi juga mempertimbangkan momen di mana pada saat ini sedang terjadi ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran.

“Mereka termotivasi untuk melakukannya, terutama karena adanya ketegangan di Teluk saat ini. Washington ingin menyenangkan Saudi saat ini. Pemerintah (Saudi) menghitung bahwa (momen) ini memungkinkan mereka untuk lolos dari ini (pantauan internasional),” kata sumber yang pertama.

Anggota keluarga salah satu ulama yang akan dieksekusi mengatakan, “Eksekusi ini, jika mereka melaksanakannya, akan sangat serius, dan dapat menghadirkan titik kritis yang berbahaya.”

Sampai berita ini diturunkan, otoritas Saudi belum memberikan tanggapannya.

PH/IslamIndonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *