Satu Islam Untuk Semua

Friday, 14 November 2014

Santri: NKRI dan Pancasila sudah Final


Santri untuk negri

Terinspirasi dari musyawarah nasional Nahdhatul Ulama yang belum lama diselenggarakan dan sekaligus memperingati Hari Pahlawan, Ikatan Alumni Pondok Pesantren Annahdlah di Makassar mengadakan diskusi terbuka di Aula Pesantren Annahdlah, Makassar, Kamis (13/11).

Mengangkat tema “Nasionalisme Kaum Santri”, diskusi membahas perlunya umat muslim, khususnya kaum santri, mendorong pemerintah untuk menangkal setiap jalan dan upaya munculnya gerakan yang mengancam NKRI.

Para santri dan alumni Pesantren Annahdlah memandang Islam sebagai agama mewajibkan adanya pemerintahan dan perlunya mengangkat pemimpin agar tidak terjadi kekacauan (nashbul imamah).

Namun, Islam tidak menunjuk satu bentuk negara dan sistem pemerintahan tertentu. Berkaca pada khazanah sumber hukum dan sejarah Islam, agama Islam memberikan wewenang penuh kepada umatnya untuk mengatur dan merancang sistem pemerintahan sesuai kondisi zaman, tempat, dan kesiapan pranatanya.

Dua pembicara yang berasal dari pesantren, yaitu Firdaus Muhammad yang juga akademisi UIN Alauddin dan Mustaming yang merupakan pengajar sejarah di Pesantren Annahdlah menegaskan, para santri perlu mengetahui sejarah bangsa, termasuk mengetahui peran ulama dan santri yang punya kontribusi besar dalam mempersiapkan dan mengisi kemerdekaan Indonesia.

Mustaming menambahkan, ulama dan santi yang jadi pelopor dalam mengusir penjajah, termasuk dengan lahirnya “Resolusi Jihad” yang diprakarsai oleh Rais Akbar NU Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari. Ketua Umum IAPAN Firdaus Dahlan mengatakan, Indonesia merupakan Negara yang berdaulat dengan berasas pancasila.

“Bagi santri NKRI sudah final, santri harus mempertahankannya, karena akhir-akhir ini banyak yang ingin mengganggu kedaulatan negara,” katanya. Diskusi tersebut dipimpin oleh Moderator  rekan Mustaqim yang juga mahasiswa Unhas.

Kegiatan dihadiri ketua dan seketaris IAPAN, Ketua IPNU Makassar, beberapa mahasiswa dari Unhas, UIN, dan UMI, serta beberapa pengurus IAPAN dan kader IPNU-IPPNU.

Wahyu/berbagai sumber

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *