Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 15 January 2020

Saleeha Jabeen, Wanita Muslim Pertama di Angkatan Udara Amerika Serikat Serikat


islamindonesia.id – Saleeha Jabeen, Wanita Muslim Pertama di Angkatan Udara Amerika

Angkatan Udara (AU) Amerika Serikat (AS) mengangkat chaplain (petugas khusus dalam bidang keagamaan di dalam institusi militer) wanita Muslim, yang telah dikandidatkan sejak bulan lalu. Pengangkatannya ini menandai pertama kalinya militer AS memiliki seorang chaplain dari agama Islam.

Wanita tersebut bernama Saleha Jabeen, dia diangkat pada Desember 2019 dalam sebuah seremoni di Catholic Theological Union, Chicago.

“Faktanya, Amerika adalah tempat di mana Konstitusinya menjamin kebebasan Anda untuk memeluk atau menolak agama, dan Korps Chaplain, yang baru saja dimasuki Jabeen, ada untuk memastikan bahwa setiap Penerbang (AU) memiliki dukungan untuk kebebasan beragama.

“Ini adalah hari besar bukan hanya untuk umat Islam, tetapi untuk orang-orang dari semua agama,” kata Mayjen Steven Schaick, kepala angkatan udara dari Korps Chaplain, dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs web AU AS pada hari Jumat (10/1).

“Saya tidak bisa lebih bangga dengan Angkatan Udara kami, karena telah bersedia menugaskan dan menerima Imam perempuan pertama di Departemen Pertahanan,” tambah Schaick.

Saleha Jabeen ketika diangkat menjadi Letnan Dua oleh Mayjen Steven Schaick.

Menurut biografi yang dia serahkan ke Religion News Service, Jabeen mesti menempuh jalan yang panjang untuk dapat memasuki Korps Chaplain, di antaranya sekolah di sebuah sekolah Kristen Evangelis di Chicago, lulus tahun 2009; dan Sekolah Teologi Katolik, di mana dia adalah wanita Muslim pertama yang dipilih oleh sesama siswa sebagai pembaca pidato perpisahan untuk kelas 2014 mereka.

Jabeen sebelumnya bertugas sebagai tentara cadangan di Angkatan Darat AS dari 2016 hingga 2018, bertindak sebagai petugas keagamaan tidak resmi untuk agama Islam pada saat posisi chaplain Muslim masih belum ada.  

“Bertugas sebagai Chaplain Muslim wanita akan memberi saya kesempatan untuk melayani para prajurit wanita dan keluarga dari prajurit laki-laki yang beragama Islam dan juga sebaliknya,” kata Jabeen sebagaimana dilansir dari RNS (13/1).

“Memiliki seorang chaplain wanita sangat penting untuk menghormati kebutuhan spesifik gender semua prajurit wanita secara umum. Ini penting, terutama bagi prajurit wanita Muslim untuk memiliki chaplain wanita untuk menemani dan memenuhi kebutuhan mereka, dalam aspek yang sangat praktis dari kepekaan agama dan budaya, ketika mereka membutuhkan pertolongan pada saat-saat rentan,” jelasnya.

Jabeen, yang lahir dan besar di India, mengatakan bahwa dia berharap untuk dapat mengikuti pelatihan perwira pada musim panas ini di Pangkalan Angkatan Udara Maxwell di Montgomery, Alabama.

PH/IslamIndonesia/Foto: Tech. Sgt. Armando A. Schwier-Morales/U.S. Air Force

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *