Satu Islam Untuk Semua

Monday, 14 April 2014

Said Aqil Siraj: Islam Tak Perlu Diformalkan


Prof Dr KH Said Aqil Siradj MA

Rasul tak pernah mendeklarasikan negara agama, suku, etnis. Tapi Negara Madinah, tamaddun, beradab.

 

Dalam akun Twitternya yang dirangkai sebagai kultweet beberapa jam lalu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof Dr KH Said Aqil Siraj MA mengatakan bahwa Islam tak perlu diformalkan, melainkan dilaksanakan.

Hal ini terkait dengan koalisi partai Islam dan non Islam. Menurutnya, tak perlu ada dikotomi koalisi partai Islam, karena kesannya menjadi primordial. Yang penting kepentingan bangsa didahulukan.

Kultweet yang berisi lima poin itu, di antaranya berisi juga tentang alasan tidak perlunya dikotomi koalisi partai Islam, “Karena kalau negara maju, umat Islam sebagai mayoritas juga akan maju. Islam juga tidak perlu diformalkan, namun dilaksanakan,” tulisnya.

Pak Kiai menambahkan, “Timur Tengah, hubungan antara agama dan negara belum menemukan titik temu sehingga sering sekali terjadi konflik antara agama dan negara.”

“Di Indonesia, persoalan mendasar kenegaraan tersebut sudah selesai, tinggal bagaimana mensejahterakan rakyat.”

Terkait dengan organisasi yang membesarkan namanya itu, Kiai Said menulis, “NU memiliki agenda yang lebih besar dari partai politik, karena urusan NU adalah kebangsaan, bukan politik praktis. As Siyasah al Ulya.”

Menanggapi kultweet tersebut, salah seorang yang memiliki akun twitter @njjagub berkomentar, “sejarah membuktikan negara islam dimadinah tidak ada masalah Pak.”

Dengan santun Pak Kiai menanggapi, “@njjagub Rasul tak pernah mendeklarasikan negara agama, suku, etnis. Tapi Negara Madinah, tamaddun, beradab. Silakan buka lagi Piagam Madinah.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *