Satu Islam Untuk Semua

Friday, 17 June 2016

RENUNGAN JUMAT—Waswas lebih Berbahaya dari Kejahatan Makhluk Lain


Islamindonesia.id—Waswas lebih Berbahaya dari Kejahatan Makhluk Lain

Dalam beberapa renungan Jum’at yang lalu, ada tulisan seputar ayat-ayat yang menggegarkan dalam Al-Qur’an. Di antaranya adalah ayat-ayat yang mengandung kalimat-kalimat ini: زل زل، دم دم، حص حص، دكا دكا، صفا صفا، رف رف، عس عس yang kesemuanya merupakan kata yang terdiri atas dua huruf yang diulang. Kalimat-kalimat ini disusun sedemikian untuk menimbulkan suatu kegegaran, getaran akustik dan psikologis tertentu. Dari susunan kalimat yang demikian saja, pembaca sudah bisa menangkap kegentingan dan kegawatan makna yang terkandung di dalam kalimat-kalimat sejenis.

Nah, di antara kalimat yang serupa adalah وس وس (waswas) yang menjadi topik utama renungan Jum’at kali ini. Kalimat ini terdapat di surah paling akhir Al-Qur’an dan sejumlah ayat lain dengan berbagai derivatnya. Banyak sekali makna waswas, tapi semuanya bermuara pada suara pelan yang bergema dalam diri manusia. Ia mirip seperti bisikan, yang karenanya kata waswas itu sendiri merupakan tiruan bunyi bisikan pelan yang dihembuskan dari mulut–serupa dengan sas-sus. Tulisan ini tidak bermaksud membahas berbagai makna waswas dan implikasi-implikasinya bagi jiwa manusia. Tulisan ini hanya ingin menunjukkan kegentingan dan kegawatan waswas dalam Al-Qur’an.

Di dalam Al-Qur’an, Allah menunjukkan bahaya waswas yang luarbiasa salah satu surah dari dua surah perlindungan yang terdapat di bagian paling akhir. Dua surah ini sama-sama disebut sebagai mu’awidzatayn (pemberi perlindungan). Tapi, yang menarik, dalam ayat Al-Falaq, kita berlindung kepada Allah dari berbagai kejahatan makhluk, kejahatan malam yang sudah gelap gulita, kejahatan tukang-tukang sihir wanita yang meniup buhul-buhul untuk merusak korbannya, dan terakhir kejahatan pendengki yang sedang dibakar kedengkian. Namun, untuk perlindungan atas semua kejahatan besar itu, Allah hanya bersumpah dengan satu sumpah. Itupun dengan Tuhan Pemilik waktu subuh.

Mari kita simak surah berikut:

IMG_0998

Surah An-Nas yang terletak setelah surah Al-Falaq dan berada di bagian paling akhir Al-Qur’an berisi permohonan perlindungan hanya kepada satu jenis kejahatan, yakni waswas. Namun, Allah melakukan sumpah sampai tiga kali: Tuhan yang menguasai dan memelihari manusia; Raja manusia; dan Sembahan manusia. Makna rinci dari masing-masing sumpah ini terdapat dalam kitab-kitab tafsir, tapi yang jelas Allah dalam surah ini bersumpah sampai tiga kali dengan menyebut makhluk teragungnya, yakni manusia. Dan semuanya itu hanya untuk menyuruh kita meminta perlindungan dari waswas.

Mari kita perhatikan surah berikut:

IMG_0999

Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa kejahatan makhluk yang manapun tidak lebih jahat daripada waswas yang perlahan menyelinap dalam diri kita. Mengapa? Karena kejahatan makhluk yang lain dapat kita deteksi, antisipasi dan kita halau dengan berbagai cara. Tapi kejahatan waswas yang masuk tanpa kita sadari sesungguhnya lebih berpotensi merusak keseluruhan nasib kita di dunia dan akhirat. Banyak perang besar, pembantaian, korupsi dan berbagai kejahatan kemanusiaan lain dilakukan sema-mata karena pelakunya merasa mendapatkan bisikan dan mengikutinya. Padahal saat mendengar bisikan itu dia harus segera berlindung kepada Pemelihara, Raja dan Sembahan manusia, dan bukan malah mengikutinya.

 

AJ/IslamIndonesia

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *