Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 28 February 2017

Rangkaian Tragedi Bom Panci di Seluruh Dunia, Berikut Catatannya


islamindonesia.id – Rangkaian Tragedi Bom Panci di Seluruh Dunia, Berikut Catatannya

 

Bom panci kembali meledak di Tanah Air. Kali ini terjadi di Taman Pandawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung sekitar pukul 08.30 WIB pagi (27/2/2017).

Untungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Satu dari dua orang yang terduga menjadi pelaku pengeboman telah ditangkap dan berada dalam kondisi kritis. Saat ini Densus 88 masih menyelidiki motif dari serangan tersebut.

Faktanya, bom panci bukanlah hal yang baru dalam jagad terorisme global. Fenomena menggunakan panci presto sebagai alat utama pengeboman mulai marak di tahun 2002 hingga 2004. Penggunanya, menurut Department of Homeland Security (DHS) Amerika Serikat, kebanyakan belajar dari orang-orang yang terlibat atau di camp-camp kombatan di Afghanistan.

Indonesia pun sempat dihebohkan dengan penemuan bom panci saat Densus 88 menggeledah sebuah kos-kosan di Bekasi, Jawa Barat (10/12/16). Dalam operasi penggeledahan tersebut, Densus turut membekuk tiga orang yang rencananya akan meledakkan bom tersebut di Istana Kepresidenan.

Bom panci pun kerap menjadi pilihan pelaku teror untuk melaksanakan aksinya di luar negeri. Tak kurang, 12 peristiwa terorisme besar terjadi dengan memanfaatkan metode bom panci tersebut. Berikut daftarnya:

Katedral Strasbourg, Prancis (2000)

Bom panci ini tak jadi meledak. Pada malam tahun baru Desember 2000, kepolisian Prancis dan Jerman berhasil menggagalkan sebuah bom di sekitaran Katedral Strasbourg, Prancis. Sebanyak 14 orang ditangkap, empat dari Jerman dan 10 dari Prancis diduga tergabung dengan jaringan Al Qaidah internasional. Beberapa panci yang berisi total 30 kilogram bahan kimia materi bom ditemukan di kaki katedral tersebut.

India, Nepal, Pakistan (2002-2004)

Berdasarkan buletin terbitan DHS di tahun 2004, disebutkan bahwa pada periode 2002 hingga 2004 kerap terjadi peristiwa pengeboman di India, Nepal, dan Pakistan yang menggunakan panci presto sebagai pilihan metodenya. Serangan tersebut dilakukan oleh bermacam-macam pelaku, seperti: Pemberontak Maoist di yang menyerang Bandara Lukla, Nepal dan penyerangan Perayaan Navratri di India yang menggunakan 40 kilogram bahan peledak di dalam dua buah panci.

Kabul, Afghanistan (2003)

Seorang warga negara Republik Ceko, Abdullah, yang tergabung dalam kelompok Taliban menjadi pelaku dari serangan ini. Enam orang tewas saat Abdullah menyerang Bandara Kabul, (29/12/03). Pelaku yang membawa bom panci tersebut sebenarnya telah berhasil ditangkap petugas keamanan. Namun demikian, ketika ia dibawa ke mobil polisi, bom tersebut meledak dan menewaskan enam orang termasuk si pelaku.

India (2006)

Tahun 2006 bukan menjadi tahun yang baik bagi hubungan India dan bom panci. Setidaknya terdapat dua serangan bom panci yang terjadi di bulan Maret dan Juli 2006.

Pada bulan Maret, serangkaian serangan bom membunuh 20 orang di India. Satu serangan terjadi di sebuah kuil di dekat kota Varanasi, di mana sebuah bom panci yang diledakkan dari jarak jauh menewaskan lima orang.

Di bulan Juli, serangan bom panci kembali terjadi. Ini adalah peristiwa bom panci paling berdarah yang pernah terjadi di dunia. Tujuh bom panci meledak di sebuah kereta komuter di Mumbai, (11/7/06), menewaskan 209 orang dan melukai 714 penumpang kereta lainnya.

New York, AS (2010)

Sebuah bom gagal meledak di Times Square, Manhattan, New York. Faisal Shahzad, imigran asal Pakistan yang telah menjadi warga negara AS, menjadi pelakunya. Upaya serangan tersebut menggunakan sebuah panci yang berisi 110 kilogram bahan peledak berbasis urea. Untungnya, bom tersebut gagal meledak dan hanya mengeluarkan asap.

Stockholm, Swedia (2010)

Sebuah upaya bom berhasil digagalkan. Taimour Abdulwahab menjadi pelaku atas upaya bom bunuh diri tersebut. Untungnya, bom terpicu secara prematur dan gagal meledak saat pelaku hendak menuju Stasiun Sentral Stockholm, target serangan tersebut. Menurut penyelidikan dari Federal Bureau Investigation (FBI), serangan tersebut akan menewaskan setidaknya 40 orang apabila berhasil meledak di tempat tujuan.

Mansehra, Pakistan (2010)

Organisasi kemanusiaan internasional, World Vision International, menjadi target dari serangan teror bom panci. Enam orang tewas akibat serangan ini. Tidak diketahui siapa pelaku dari penyerangan ini. Dilaporkan, pelaku berjumlah 10 orang dan kabur sambil menembaki kantor World Vision dengan senjata laras panjang.

Texas, AS (2011)

Seorang tentara AS bernama Naser Jason Abdo ditahan oleh petugas keamanan karena dilaporkan membeli mesiu tanpa asap dalam jumlah yang luar biasa banyak. Di hotelnya, ditemukan sebuah senjata api dan bahan-bahan bom rakitan beserta sebuah artikel tutorial membuat bom panci. Abdo ditahan dua kali hukuman seumur hidup ditambah 60 tahun penjara.

Paris, Prancis (2012)

Kepolisian Prancis menemukan bahan-bahan pembuat bom di sebuah tempat parkir di Paris (10/10/12). Kepolisian menemukan tas-tas berisi potassium nitrate, sulfur, dan sebuah panci yang kemungkinan besar menjadi bahan alat peledak.

Boston, AS (2013)

Kompetisi lari maraton di Boston, AS tak berakhir manis. Dua bom panci bertekanan tinggi meledak di garis akhir perlombaan, (15/4/13). Tiga orang tewas dan 260 orang lainnya luka-luka akibat dua bom buatan tersebut. Dua orang bernama Dzhokhar Tsarnaev dan Tamerlan Tsarnaev diduga menjadi pelaku. Tamerlan ditembak mati, sedangkan Dzhokhar ditangkap beberapa hari setelah peristiwa pengeboman itu. Ia kemudian dihukum mati.

British Columbia, Kanada (2013)

Di Hari Kanada 2013, sebuah bom panci gagal meledak di dekat Gedung Parlemen, Victoria, British Columbia, Kanada. John Stuart Nuttall dan Amanda Korody, ditangkap atas aksi percobaan serangan itu. Total, ada tiga panci berisi bahan peledak yang diamankan oleh petugas di serangan oleh kedua warga Kanada tersebut.

New York, AS (2016)

Satu bom panci meledak dan melukai 29 orang dalam sebuah serangan di New York, (19/9/16). Bom meledak di 23rd Street dan Sixth Avenue di distrik Chelsea, New York. Polisi juga menemukan satu bom lain yang hanya berjarak beberapa blok dari lokasi bom pertama. Meski demikian, bom kedua gagal meledak. Seorang pria bernama Ahmad Khan Rahami diduga berada di balik peristiwa tersebut. Ia ditangkap keesokan harinya di daerah yang sama.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *