Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 28 February 2018

Raja Salman Pecat Panglima Militer Arab Saudi


islamindonesia.id – Raja Salman Pecat Panglima Militer Arab Saudi

 

Raja Salman memecat panglima angkatan bersenjata serta sejumlah perwira lain, dalam perombakan besar-besaran kemiliteran Arab Saudi. Tak dijelaskan alasan pemecatan yang diumumkan melalui pemberitaan kantor berita resmi Arab Saudi, SPA. Kepala staf angkatan darat dan kepala staf angkatan udara termasuk di antara perwira yang juga dipecat melalui dekrit yang dikeluarkan Raja Arab Saudi larut malam itu. Namun ditengarai Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang juga merupakan Menteri Pertahanan diyakini berada di balik berbagai perombakan politik dan militer Saudi.

Seperti diketahui, hingga saat ini militer Arab Saudi sedang memimpin koalisi untuk campur tangan militernya di Yaman, yang tahun ini akan melampaui tahun ketiga agresi berdarah yang telah melahirkan penderitaan bagi warga di negara jirannya itu.

Spekulasi pun menyeruak. Apakah pemecatan para petinggi militer tersebut terkait langsung dengan kegagalan agresi militer Saudi ke Yaman, yang dalam tiga tahun terakhir tak kunjung menampakkan tanda kemenangan menghadapi perlawanan kelompok militan Houthi? Banyak pengamat tak memungkiri kemungkinan itu.

Menurut SPA, Panglima Angkatan Bersenjata, Jenderal Abdul Rahman bin Saleh al-Bunyan adalah salah satu tokoh yang ‘masa baktinya dihentikan.’ Sementara sejumlah perwira sudah dipromosikan untuk menggantikan mereka yang dipecat.

Saudi juga menunjuk sejumlah pejabat politik baru, termasuk wakil menteri perburuhan dan pembangunan sosial, yang dijabat oleh seorang perempuan, Tamadar binti Yousef al-Ramah.

Penunjukkan pejabat perempuan merupakan hal yang luar biasa langka di Arab Saudi yang ultra konservatif.

Pangeran Turki bin Talal ditunjuk sebagai wakil gubernur provinsi Asir yang baru. Ia adalah adik dari pengusaha super kaya, Pangeran Alwaleed bin Talal, yang sempat ditahan dalam gebrakan anti korupsi, sebelum dilepaskan beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, tentara perempuan Kerajaan Arab Saudi juga terus melakukan reformasi kebijakan. Negara tersebut untuk pertama kalinya membuka kesempatan bagi perempuan bergabung dengan militer untuk menjadi tentara.

Lowongan militer untuk perempuan dibuka di 7 area berbeda, termasuk Riyadh, Makkah, Madina, Al Qusaim, Asir, Al Bahah, dan provinsi Timur.

Kendati perempuan tidak terlibat dalam pertempuran, namun mereka diberi kesempatan untuk bekerja di bidang keamanan. Keputusan untuk merekrut tentara perempuan di Arab Saudi merupakan satu dari banyak reformasi kebijakan yang telah dikeluarkan. Tujuannya, untuk meningkatkan hak perempuan untuk berkontribusi pada negara.

Sejak Pangeran Mohammed menjadi putra mahkota, Saudi yang dikenal konservatif tampak bersusah payah memoles citranya menjadi negara moderat.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *