Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 15 September 2015

Raja Abdullah Ingatkan Resiko ‘Provokasi” Israel di Yerusalem


Raja Yordania

Dua hari berturut-turut serangan pasukan bersenjata Israel atas Mesjid Al Aqsa memunculkan protes keras dan mengejutkan dari Jordania. Pada Senin, Raja Abdullah II, yang dianggap banyak kalangan sebagai ‘mitra dekat’ Israel di Timur Tengah, mengutuk penyerangan itu dan mengingatkan Tel Aviv resiko rusaknya hubungan kedua negara bila “provokasi” berlanjut di Jerusalem.

Bentrokan terjadi di kompels Masjid al-Aqsa sejak akhir pekan lalu, saat sekelompok warga Yahudi dan polisi Israel memaksa masuk ke kompleks masjid. Bersenjata lengkap, langkah mereka terhalang perlawanan Muslimin Palestina yang, bermodalkan batu dan kembamg api, bertekad mempertahankan tempat suci itu hingga titik darah penghabisan.

“Setiap provokasi berikutnya di Jerusalem akan mempengaruhi hubungan Jordania dan Israel”, kata Abdullah dalam sebuah konferensi pers di London, lepas bertemu Perdana Menteri Inggris, David Cameron.

“Jordania tidak memiliki pilihan lain kecuali mengambil tindakan,” katanya tak merinci bentuk pemutusan hubungan dengan Israel.

Pada 1994, Amman dan Tel Aviv menekan sebuah perjanjian yang berisi ‘kerelaan’ Israel menyerahkan pengawasan tempat-tempat suci umat Islam di Jerusalem ke Kerajaan Jordania.

Tapi perjanjian itu tak banyak mengubah keadaan. Jerusalem, praktis sejak berakhirnya perang Timur Tengah 1967, masih dalam penddukan dan cengkraman kuat Tel Aviv meski dunia internasional memprotes dan tak pernah mengakuinya.

Zainab/Islam Indonesia. Foto: Yahoo.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *