Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 25 February 2015

Pulau Seribu Masjid Fokuskan Wisata Syariah


Wisawatan Saudi di Lombok.

Tak jauh dari Bali, Lombok—kerap dijuluki ‘pulau seribu masjid’—memberikan pengalaman wisata yang berbeda. Seorang turis asal Arab Saudi yang berjalan menyusuri Pantai Senggigi menceritakan, “Saya menyukainya. Saya bisa mendengar azan dan orang-orang pergi mengunjungi masjid.”

Lombok memang telah ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata syariah oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Namun tak hanya menawarkan keindahan alam yang menarik wisatawan Barat, pulau dengan mayoritas penduduk muslim ini juga menyajikan peninggalan sejarah keislaman. Mulai dari Gunung Rinjani hingga Masjid Kuno Bayan Beleq.

Selain objek wisata, fasilitas pendukung juga tengah dilakukan pembenahan. Pejabat sekretaris daerah provinsi mengatakan wilayahnya sedang mempersiapkan kuliner halal, fasilitas tempat beribadah bagi musafir, dan standar hotel yang diwajibkan memiliki sertifikasi halal. Meski demikian, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah setempat mengakui bahwa wisata syariah tak hanya soal banyaknya masjid. Namun rutinitas dan kehidupan masyarakat sehari-hari merupakan cerminan destinasi wisata syariah.

Turis asal Makkah tersebut juga menceritakan pengalamannya tentang benturan budaya yang dialami. “Saya tidak nyaman dengan tempat wisata di mana orang-orang terlalu berpakaian terbuka,” katanya.

Tahun lalu, jumlah wisatawan yang mengunjungi Lombok dan Sumbawa melebihi target yang ditetapkan, yakni mencapai lebih dari 1,6 juta wisatawan. Tahun 2015, Dinas Kebudayaan menargetkan kunjungan mencapai 1,7 juta wisatawan. Sektor pariwisata syariah mengalami pertumbuhan pesat di dunia. Menurut kelompok pemeringkat CrescentRating, sektor ini diperkirakan akan bernilai Rp 2.476 triliun secara global pada tahun 2020.

(Eja/Islam Indonesia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *