PUISI – Selalunya Begitu
Langit pekat di kala malam
Sang serigala rindu rembulan
Langit mencurah hujan dengan deras
Bumi menumbuh tanaman dengan ikhlas
Hati gelap dirundung awan
Jiwa rindu siraman hujan
Pasangan menyatu dalam aduan
Memadu cinta dalam kasmaran
Dua jiwa dalam mahligai
Damai dipetik rahmat dituai
Dua kepala dua wajahnya
Satu pasang pun beda langkahnya
Jika hati berbeda isi
Kepala tegak kakinya lari
Manusia hidup di bumi
Ada sang nabi menyertai
Di mana orang saleh dalam kerumunan
Selalunya insan kamil panutan terdepan
Andai hamba membangkang titah
Ampunan Tuhan terbuka penuh
Andai kau lari dan terjebak dosa selama ini
Pintu maaf Kekasih terbuka selama kau belum mati
Si Burung Merak telah lama berakhir
Namun burung-burung lain takan berhenti bertelur
Puisi-puisi akan tetap mengalir
Karena Keindahan sejati tiada batas tiada akhir
Selalunya begitu
Kehidupan ini
Muh/IslamIndonesia
Leave a Reply