PUISI – Sapa Semesta
Rintik hujan menyapa, aku pun terlena
Perlahan namun pasti itu lebih baik, bisiknya
Guntur menggelegar kilat menyambar
Beranilah dan lawan insan-insan liar, tuturnya
Kudekati api dan kudapat hangat panasnya
Kasih sayang adalah hangat kehidupan, sapanya
Kureguk air, dahaga hilang segar kudapat
Kesejukan hati modal hidup toleransi, wasiatnya
Semilir sepoi angin menyibak gundah gulana
Lembut hati halus budi kunci kesejukan hidup, katanya
Bintang berkelip bersinar tanpa lirik
Berbuat baik meski sedikit itu baik, kedipnya
Kataku
Diam dan pasanglah telinga
Andai bicara membuat luka
Seperti semesta kala menyapa
Simpulku
Nilai diri ada dalam diam
Nasihat hidup dalam kematian
Akhir manusia menyimpan sejuta makna
Dalam kubur hikmah hidup terkubur
Muh/IslamIndonesia
Leave a Reply