Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 06 February 2016

PUISI – Awal dan Akhir



Awal

Sampai juga di tujuan
Berbekal lelah beban pikiran
Ku pijakan kaki penuh doa harapan
Semoga hari-hariku lebih baik kedepan
Dari desa menuju ibu kota

Ibu Kota

Pengap terasa udara
Beda kala aku di desa
Asap tebal mesin berderap
Debu mengepul pengap
Angin tak ramah menepuk
Pohon rindang berganti bangunan menjulang
Kondisi ini membuatku rindu senyum indah perawanku

Perawanku

Perawanku
Harap kau tahu
Kepergianku untuk memenuhi hasratmu
Permintaan yang kau iringi isak tangis malam itu
Membuatmu tersenyum meski sekilas
Buatku serasa melihat air bening di gelas
Tenang dan bebas

Bebas

Manusia dalam hidup punya pilihan
Bebas memilih dan memilah
Ini dan itu sesuka hati
Namun semua ada pertanggungjawaban
Pilihan baik berbuah madu
Memilih buruk meminum racun
Inilah sejatinya hidup
Mulia dan hina ditentukan oleh pilihan

Pilihan

Memilih model baju dan warna
Menjadi orang penting atau biasa
Miskin kaya tiada beda
Elit tapi pelit
Kawula alit sikap elit
Politikus nyambi koruptor
Tokoh berbaju kotor
Panutan lagaknya nabi
Semua pilihan kehidupan dunia
Mana suka menjadi apa
Satu yang pasti, manusia

Manusia

Kujumpa
Manusia wajahnya
Hewan lakunya
Buta hatinya
Tumpul otaknya

Kucari
Manusia kala jiwanya bicara
Nuraninya cerminan ilahi
Tempat wahyu bersemayam
Hati tempat kerajaanNya
Mati bahagia tujuan akhir

Akhir

Akhir kehidupan adalah mati
Siapapun  tak bisa lari
Saat datang tak bisa dinanti-nanti
Orang kota tak bisa pesan cara enak
Kawan di desa tak ada cara mati sederhana
Berharta tak bisa pesan
Yang miskin sama juga
Tak kenal mati cantik ala Perawan
Adilnya kehidupan

Kembali ke desa meninggalkan ibu kota
Kembali ke keheningan
Kembali ke asal diri
Kembali kesejatian
Mati

Muh/IslamIndonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *