Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 14 May 2014

Protes, Pemuda Mesir di Turki Mogok Makan


Worldbulletin.net

Sekitar 23.000 orang telah dipenjarakan di Mesir, termasuk lebih dari 1.200 anak-anak dan lebih dari 700 wanita.

Sekelompok pemuda Mesir memulai aksi protesnya dengan mogok makan selama dua hari di Istanbul pada Selasa (13/05). Aksi ini mereka luncurkan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran akan hukuman mati massal baru-baru ini yang diberikan pemerintah Mesir terhadap ratusan pendukung presiden terguling Mohamed Morsi.

Pengadilan Mesir menjatuhkan hukuman mati bagi 683 orang pada tanggal 28 April, menyusul putusan sebelumnya oleh pengadilan yang sama pada Maret lalu dengan hukuman mati bagi 528 orang. Senin lalu, pengadilan juga menjatuhkan hukuman pertama bagi 37 orang dan menetapkan 491 orang dipenjara seumur hidup.

Sejumlah LSM Turki, termasuk Organisasi Bantuan Kemanusiaan (IHH), ikut berpartisipasi dalam aksi mogok makan. Mereka mengadakan konferensi pers di distrik Eminonu Istanbul, lokasi wisata yang terkenal dan bersejarah.

Aktivis Mesir rencananya akan tinggal di tenda di belakang penjara. Sebuah teater tiang gantungan juga ditempatkan di depan tenda, di mana beberapa demonstran Mesir berdiri diam, leher mereka tergantung. Foto pengunjuk rasa Mesir yang dipamerkan di sekitar tenda bertuliskan “Demokrasi untuk Dunia, Munafik untuk Mesir.”

Sekitar 23.000 orang telah dipenjarakan di Mesir, termasuk lebih dari 1.200 anak-anak dan lebih dari 700 wanita. Menurut siaran pers dari IHH, 37 tahanan tewas di penjara Mesir, dan beberapa tahanan telah mogok makan selama lebih dari 100 hari.

Pemuda Mesir berusia 23 tahun, Amina Amr, yang telah berada di Turki selama delapan bulan sebagai mahasiswa, ayahnya, paman dan sepupu dua dari mereka dipenjara di Mesir.

“Paman saya dirawat di rumah sakit di penjara dan kami tidak bisa membebaskannya, hanya karena Sisi ingin seperti itu,” katanya.

Wakil Perdana Menteri Turki Bulent Arinc dalam pernyataannya mengatakan, bahwa Turki merupakan salah satu kritikus paling keras dari kudeta militer di Mesir sementara “kekuatan dunia tetap diam.”

Sumber: Worldbulletin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *