Satu Islam Untuk Semua

Monday, 15 June 2015

Presiden Minta Otoritas Keuangan Kembangkan Perbankan Syariah


sektor-keuangan-syariah-jokowi

Pasar keuangan syariah berpotensi tumbuh lebih besar dan membantu perputaran perekonomian nasional, kata Presiden Joko Widodo, mendesak otoritas keuangan bekerja keras membuka pemahaman masyarakat.

“Perluasan pangsa pasar keuangan syariah masih sangat terbuka,” kata presiden di sebuah acara kampanye bisnis syariah yang dimotori Otoritas Jasa Keuangan di Senayan, Jakarta, kemarin.

Dia merujuk pada data Bank Dunia 2014 yang menyebutkan hanya tiga dari sepuluh warga Indonesia yang tercatat punya rekening bank.

Menurut presiden, nasabah keuangan syariah saat ini mencapai lebih 18 juta rekening.

Indonesia juga merupakan negara dengan jumlah lembaga keuangan mikro terbesar di dunia sekaligus satu-satunya negara penerbit sukuk negara terbesar dan dalam bentuk ritel, kata presiden.

“Kuncinya adalah membangun pemahaman masyarakat secara berkelanjutan, inovasi layanan, serta perlindungan kepada nasabah.”

Presiden tak menyebutkan target pertumbuhan pasar syariah yang perlu diperjuangkan otoritas keuangan.

Menurut bos besar Otoritas Keuangan, Muliaman D. Hadad, kontribusi perbankan syariah pada bisnis keuangan nasional saat ini masih relatif kecil.

Total assetnya sekitar Rp265 triliun alias kurang dari lima persen pasar nasional, katanya.

Aset perbankan non bank syariah, termasuk asuransi syariah dan pembiayaan syariah, lebih kecil lagi. Angkanya di bawah empat persen pasar nasional, katanya.

Sementara itu, pasar modal syariah per akhir Maret 2015 tercatat punya kapitalisasi Rp 3.037 triliun; sukuk korporasi Rp 7,1 triliun dan reksadana syariah Rp 11,7 triliun.

Zainab/IslamIndonesia/Antaranews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *