Poster Anti Islam Mewabah di New York

Saat diplomat Amerika Serikat di empat penjuru mata angin tak henti-hentinya mengkhotbahkan toleransi dan kerukunan beragama, Islam justru babak-belur di New York, metropolitan terbesar negara adidaya itu.

Laporan berbagai media menyebutkan dalam sepekan terakhir poster-poster anti Islam membanjiri bus kota dan kereta bawah tanah di New York. Poster-poster itu dibandari oleh Pamela Geller, bos besar Stop Islamization of America, organisasi yang getol menyuarakan perlawanan atas kehadiran Islam di Amerika. Kabarnya, dia menggelontorkan US$ 100.000 untuk pemasangan poster anti Islam di 100 bus kota dan di kawasan pintu masuk dua stasiun kereta bawah tanah.

Stasiun teve Al Arabiya melaporkan iklan itu tak ubahnya pernyataan perang Pamela untuk Council on American-Islamic Relations (CAIR), kelompok kebebasan sipil Muslim terbesar di Amerika.

Beragam reaksi publik bermunculan pasca beredarnya iklan anti Islam itu. Walikota New York, Bill de Blasio, menyatakan poster-poster itu ‘keterlaluan, salah besar, dan tidak punya tempat di New York atau di mana saja’.

“Pesan kebencian itu hanya memecah belah dan menstigmatisasi ketika kita harus maju bersama sebagai satu kota,” katanya.

Tidak hanya itu, puluhan pejabat, pemimpin agama dan tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai golongan juga berdemonstrasi di Balai Kota New York untuk mengutuk ‘aksi teror’ Geller.

“Poster-poster itu sama saja memadankan Islam dengan kelompok barbar seperti ISIS,” kata Direktur Eksekutif American Association Arab New York, Linda Sarsour. “Kami semua mengutuk tindakan ISIS atau teroris manapun yang melakukan tindakan biadab terhadap orang-orang tak berdosa.”

Dalam sebuah tulisan di blog pribadi, Galler membela diri. Dia bilang, poster itu semata “kampanye pendidikan” untuk memperingatkan warga Amerika Serikat akan apa yang dia gambarkan sebagai ‘masalah terkait jihad’ dan ‘hukum syariat’.

(Ami/berbagai sumber)