Satu Islam Untuk Semua

Monday, 17 December 2018

Politik Nabi Menurut Quraish Shihab


islamindonesia.id – Politik Nabi Menurut Quraish Shihab

 

 

Dalam berpolitik, Nabi Muhammad selalu mencari apa yang menjadi kemaslahatan umum. Sehingga, menurut mufasir Quraish Shihab, Nabi dapat mengorbankan maslahat sebagian orang demi kemaslahatan umum. “Itu dasar politik Nabi,” kata ulama asal Sulawesi Selatan ini seperti disiarkan kanal Youtube Najwa Shihab.

Prinsip kedua, kata Quraish Shihab, langkah politik Nabi selalu mengarah kepada upaya persatuan. Bila perlu, pengorbanan yang bersifat lahiriah dilakukan untuk mencapai persatuan.

Contoh politik Nabi itu tercermin pada perjanjian Hudaybiah. Pada perjanjian dengan kaum musyrik Makkah ini, terdapat butir-butir yang sangat merugikan umat Islam.

“Sampai Sayidina Umar menolak,” kata Alumni Al Azhar Mesir ini. Tapi Nabi menerima perjanjian itu.

Perjanjian pun terjadi. Nabi mengawali menulis perjanjian dengan ‘bismillahirrahmanirrahim‘, namun pihak musyrik Makkah tidak sependapat.

Mereka enggan menggunakan kalimat itu karena tidak percaya pada maknanya. Nabi mengalah dan menghapusnya.

Mereka juga ogah kalimat ‘Muhammad Rasulullah’ tertulis. Alasannya, mereka tidak percaya Muhammad itu utusan Allah. Akhirnya, Nabi pun kembali mengalah dan mencoretnya.

Mengenang sejarah di atas, Quraish Shihab bilang, sikap Nabi ini bisa jadi yang menginspirasi tokoh nasional Indonesia ketika menghapus tujuh kata dalam Piagam Jakarta. “Tokoh nasional kita menghapus sebagaimana Nabi menghapus tujuh kata dalam perjanjian Hudaybiah.”

Karena itu, Quraish Shihab mengingatkan, kesepakatan bersama harus dicari walau memerlukan mundur selangkah atau mengalah demi mencapai tujuan yang lebih besar. “Itulah politiknya Nabi.”

 

 

 

YS/islamindonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *