Satu Islam Untuk Semua

Saturday, 09 November 2019

PKB: Radikalisme Tak Berhubungan dengan Cara Berpakaian


PKB: Radikalisme Tak Berhubungan dengan Cara Berpakaian

Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat yang membidani urusan sosial, agama dan pemberdayaan perempuan ramai-ramai mengkritik pendekatan Menteri Agama Fachrul Razi dalam menangani radikalisme. Anggota Komisi dari Partai Kebangkitan Bangsa Maman Imanulhaq, misalnya, mengatakan, radikalisme tidak berhubungan dengan cara berpakaian seseorang. “Celana cingkrang itu sudah mode, lo,” kata Maman.

Politisi PKB ini berpendapat, radikalime justru berawal dari pemahaman agama yang sempit dan dangkal, sehingga pemahaman ini yang seharusnya dilawan dengan kurikulum pendidikan berbasis etika dan sopan santun. Maman menyarankan agar Menteri Agama menggandeng organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah dalam memerangi radikalisme.

“Program seperti ini penting untuk memberikan literisi kepada publik tentang ajaran agama untuk kemanusiaan,” katanya. “Jika ini sudah dilakukan, barulah masuk ke tahap berikutnya, yaitu penegakan hukum kepada orang-orang yang berdakwah dengan kebencian.”

Maman juga mengusulkan agar Mengeri Agama menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memerangi dai yang menyebarkan ujaran kebencian di media sosial. Selain itu, kata dia, Menteri Agama harus berkoordinasi dengan para dai agar mereka berdakwah dengan ramah serta mengarkan persatuan dan nilai-nilai kemanusiaan. “Tapi hal itu tidak dilakukan,” katanya.

Sementara Fachrul beradalih tidak pernah melarang pemakaian cadar dan celana cingkrang di masyarakat. Tapi, kata dia, rencana pelarangan itu diperuntukkan bagi aparat sipil negara. “Saya kira, kalau aturan kepegawaian, sudah semeestinya dipatuhi oleh seluruh aparat, termasuk soal seragam. Nah, ini yang diwacanakan akan diterbitkan,” kata Fachrul.

YS/Islamindonesia/Sumber: harian Tempo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *