Satu Islam Untuk Semua

Friday, 31 March 2017

Pidato Kebangsaan Buya Syafii Maarif di Milad ke-34 MIzan


islamindonesia.id – Pidato Kebangsaan Buya Syafii Maarif di Milad ke-34 MIzan

 

Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif berpidato soal kebangsaan. Dalam orasinya, dia menyinggung soal DPR yang dicap sebagai lembaga terkorup versi sebuah lembaga survei.

Syafii Maarif berpidato dalam acara ulang tahun Mizan Group ke-34 yang diselenggarakan di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017). Pidato yang diberi tema “Orasi Kebangsaan oleh Ahmad Syafii Maarif’ ini disampaikan di depan tokoh-tokoh seperti Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi, dan Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi.

Pria yang akrab disapa Buya Syafii itu, awalnya berorasi soal kebangsaan sebelum menyentil DPR yang dicap sebagai lembaga terkorup menurut persepsi warga RI.

“Kita kehilangan hati nurani, lumpuh. Dalam survei-survei, dalam penelitian-penelitian itu, lembaga paling korup justru lembaga yang ada di Senayan. Yang kedua kejaksaan. Yang ketiga kepolisian. Kepolisian agak naik sedikit, lebih baik. Saya nggak tahu itu ya,” kata Buya Syafii yang diikuti gelak tawa hadirin.

Sebelumnya dalam sebuah survei, DPR mendapat predikat sebagai lembaga terkorup. Predikat itu didapat DPR dari hasil survei Transparency International Indonesia (TII).

Survei oleh Global Corruption Barometer (GCB) yang disusun TII itu memperlihatkan 65% masyarakat Indonesia menganggap level korupsi meningkat dalam 12 bulan terakhir.

Hasilnya menunjukkan sebagian besar masyarakat menempatkan DPR di peringkat pertama lembaga negara yang dianggap paling korup, diikuti birokrasi pemerintah, dan DPRD.

GCB mengukur persepsi masyarakat terhadap kinerja pemberantasan korupsi di Asia Pasifik. Survei GCB di Indonesia meliputi 1.000 responden berusia 18 hingga 55 tahun, yang tersebar di 31 provinsi dengan metode wawancara langsung maupun melalui telepon mulai 26 April sampai 27 Juni 2016.

 

EH / Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *