Pentagon Memperbolehkan Personelnya Memakai Atribut Agama

Dilansir dari laman onislam.net, Pentagon telah memberikan keleluasaan lebih besar pada pasukannya untuk memakai turban, jilbab, yarmulkes dan pakaian keagamaan lainnya dengan seragam mereka. Keputusan ini disambut oleh Muslim AS sebagai kemajuan yang baik dalam rangka menghormati keyakinan semua agama.

“Kami menyambut keputusan penting ini untuk memperluas hak-hak beragama personel militer Amerika,” kata sebuah pernyataan dari Council on American – Islamic Relations, yang berbasis di District of Columbia seperti dikutip oleh harian Washington Post. “Kami berharap ini akan memungkinkan semua orang berseragam untuk memjalankan keimanan mereka sembari melayani bangsa dan negara.”

Kebijakan pentagon mengenai pembaharuan seragam militer, diumumkan pada hari Rabu (22/1). Demi mempermudah aturan seragam, Pejabat Pentagon mengatakan bahwa sekarang akan bersikap lebih terbuka dalam kebijakan mengenai pemakaian pakaian-pakaian relijius, termasuk turban, kupluk, jenggot dan tato.

Di bawah kebijakan baru, militer akan melakukan segala upaya untuk mengakomodasi “ekspresi berkeyakinan yang baik”, kecuali jika hal ini bisa memicu ”dampak negatif terhadap kesiapan militer, kesatuan, dan ketertiban serta kedisiplinan”.

Komandan dapat memberikan izin khusus untuk menampilkan atribut-atribut agama apapun dengan berseragam. Permintaan untuk akomodasi keagamaan bisa dipungkiri ketika ”kebutuhan pencapaian misi lebih besar daripada kebutuhan pelayanan anggota.”

“Kami ingin menyampaikan pesan bahwa militer juga ramah terhadap agama minoritas.” ujar ketua pasukan militer, Ibrahim Hooper.

Meskipun tidak ada hitungan resmi, AS adalah rumah bagi kaum minoritas Muslim yang diperkirakan jumlahnya mencapai enam sampai delapan juta jiwa.

Angkatan Bersenjata Muslim Amerika dan Veteran Affair Council, ada lebih dari 20.000 Muslim tergabung di militer. (onIslam)