Satu Islam Untuk Semua

Tuesday, 29 October 2013

Pengurus NU: Perbedaan Harus Dikelola Secara Baik


Sebuah kekuatan nasional yang akan membangun negeri ini hanya bisa terwujud melalui pengelolaan yang baik terhadap adanya perbedaan atau keragaman masyarakat yang ada di Indonesia.  Demikian pernyataan Wakil Ketua Pengurus Pusat Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Ahmad Baso  seperti dilansir oleh situs berita NU Online pada Selasa (29/10).

Ahmad Baso juga mengatakan sejarah perjuangan bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Kota Solo. Menurutnya, semenjak masa penjajahan hingga saat ini, Kota Solo selalu menjadi motor penggerak bagi sebuah perubahan dalam sejarah. 

“Di sini, keberagaman kultur budaya dan kemajemukan masyarakatnya sudah sangat terasa. Dan jika kita melihat sejarah, perbedaan-perbedaan yang ada di Kota Solo mampu menjadi motor penggerak untuk (melawan) ketidakadilan yang terjadi di negeri ini,” ungkap mantan anggota Komnas HAM tersebut. 

Pernyataan Baso diamini oleh Abil Khoirudin.  Ketua Pengurus Cabang Lakpesdam NU Surakarta itu mengatakan pihaknya kini juga ikut berusaha mengubah perbedaan yang terjadi dalam masyarakat Indonesia menjadi sebuah rasa nasionalisme kebangsaan untuk kemajuan negara Indonesia. 

Tapi Abil juga tak menafikan perbedaan juga dapat menimbulkan potensi negatif. “Kita sadar akan potensi perbedaan yang terjadi di negeri ini. Kita lihat saja Solo, kota ini memiliki potensi yang besar untuk terulangnya peristiwa ’98,” ujarnya. 

Karena itu, menurut Abul, cara yang paling mungkin untuk keluar dari situasi tersebut adalah dengan memunculkan upaya pendewasaan melalui sejarah tempo dulu. Itu penting agar semua pihak menjadi paham dan menghasilkan sebuah semangat untuk mencintai dan merasa memiliki negeri Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *