Satu Islam Untuk Semua

Friday, 04 October 2013

Pengamat Gerakan Islamis: Mereka Tak Cocok dengan Perbedaan


Adanya sikap saling klaim soal kebenaran menjadikan  para islamis memiliki masalah sendiri diantara mereka. Demikian pernyataan peneliti gerakan islam politik, Solahuddin dalam diksusi bertema “Pluralisme Kelompok Islamis” di Jakarta pada Kamis (3/10). 

Menurut peneliti yang juga seorang wartawan tersebut, prinsip merasa paling benar sendiri merupakan musabab utama gerakan-gerakan Islam seperti Hizbut Thahrir Indonesia (HTI),  jamaah tarbiyah alias Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Salafy, Negara Islam Indonesia (NII), dan kelompok Jihadis memiliki pendapat masing-masing dan sulit untuk disatukan.       

“ Mereka itu kan pada dasarnya anti demokrasi, jadi tak aneh kalau mereka tidak cocok dengan perbedaan,”kata aktivis Aliansi Jurnalis Independen (AJI) tersebut. 

Bahkan menurut Solahuddin, perpecahan itu bukan saja ada dalam lingkup antara jamaah saja, namun di dalam jamaah mereka sendiri situasi itu tercipta sedemikian rupa. “Contoh yang paling nyata: adanya faksi Keadilan dan faksi Sejahtera dalam  PKS, munculnya Hizbut Da’wah dalam HTI, dan terpecahnya kelompok NII dalam beberapa kelompok,”ujarnya. 

Ketika disinggung upaya untuk memoderasi gerakan-gerakan para islamis itu, Sholahuddin mengatakan pelibatan mereka ke dalam politik formil meruapakan cara yang paling efektif. Ia menyebut fenomena jamaah tarbiyah (berafiliasi ke Ikhwanul Muslimin) menjadi PKS  sebagai contoh yang paling baik dari upaya moderasi gerakan islamis. “Hanya di dunia politik formil mereka bisa merasakan dunia itu  ternayata tidak hitam putih namun sangat berwarna,”kata penulis buku “ NII Sampai Jamaah Islamiyah” itu. 

Acara diskusi  itu sendiri merupakan bagian dari kegiatan rutin Gerakan Islam Cinta (GIC). Itu nama sebuah gerakan yang diinisiasi oleh beberapa tokoh masyarakat dan tokoh agama  seperti Komaruddin Hidayat, Franz Magnis Suseno, Haidar Bagir, Buya Syafi’i Maarif dan para tokoh lintas agama lainnya pada 21 Januari 2013. Tujuan pendirian GIC adalah untuk mengaktualisasikan sebuah Islam yang ramah, damai, bersahabat dan manusiawi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *