Satu Islam Untuk Semua

Sunday, 28 December 2014

Pencarian AirAsia Belum Membuahkan Hasil


Air mata, jerit pilu dan ketakpastian menggantung di wajah-wajah keluarga penumpang pesawat AirAsia yang menyemut di Bandara Surabaya, di tengah upaya otoritas penerbangan dan tim SAR berpacu dengan waktu mencari pesawat berpenumpang 162 orang rute Singapura yang hilang kontak sejak pagi tadi.

“Kami mengerahkan enam kapal dan dua helikopter dari Jakarta, Tanjung Pinang, Batam, Palembang, Pekanbaru, dan Medan,” kata juru bicara Badan SAR Nasional, Dianta Bangun, Minggu sore.

Hujan deras menambah suasana haru di Juanda, Surabaya. Walikota Tri Rismaharini terlihat mendatangi pusat informasi dan menyapa keluarga korban yang menanti kepastian.

Otoritas bandara berjanji memyampaikan perkembangan operasi pencarian pesawat per satu jam.

Dari Malaysia, Bos besar AirAsia, taipan Tony Fernandes, minta keluarga untuk bersabar, menunggu perkembangan operasi SAR.

Di Singapura, militer berjanji menerjunkan sejumlah armada pesawat untuk membantu proses pencarian.

“Saya berharap pemerintah dan AirAsia sungguh-sungguh mencari pesawat itu,” kata Leli, salah seorang keluarga penumpang.

Pesawat AirAsia dengan nomer penerbangan QZ8501 hilang kontak sekitar satu jam lepas meninggalkan Surabaya pada pukul 05:35, kata pejabat penerbangan.

Pesawat sedianya mendarat di Singapura jam 8:35 waktu lokal.

Berjenis Airbus, pesawat mengangkut 162 orang, terdiri dari 155 penumpang dan 7 awak pesawat.

Menurut pejabat penerbangan, pesawat hilang kontak saat berada di area antara Pontianak, Kalimantan Barat, dan Tanjung Pandan, Bangka Belitung.

Pengamat penerbangan cum dosen senior Sekolah Tinggi Penerbangan Curug, Aminarno Budi Pradana, berpendapat cuaca buruk bisa jadi melatari musibah hilangnya pesawat.

“Kemungkinan lainnya tentu saja banyak, semisal pilot hilang kendali karena mesin mati, pesawat menukik terlalu tajam dan sebagainya,” katanya.

“Kasusnya bisa jadi juga mirip Adam Air yang hilang pada 1 Januari, nah sekarang juga hampir 1 Januari. Bulan  itu disepanjang garis khatulistiwa kondisi cuaca memang tidak terlalu bagus,” kata Aminarno merujuk pada tragedi jatuhnya pesawat Adam Air di perairan Sulawesi pada Januari 2007. 

(AMI/IslamIndonesia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *