Satu Islam Untuk Semua

Monday, 12 May 2014

Pemerintah Pakistan Akan Tanggung Biaya Tambahan Jamaah Haji


www.katailmu.com

Pakistan merupakan negara Muslim terpadat kedua dengan 180 juta orang, yang, menurut Bank Dunia, 34 persen hidup di bawah garis kemiskinan.

 

Sebuah kabar baik datang dari Pemerintah Pakistan yang memutuskan untuk menanggung beban biaya tambahan haji. Betapa tidak, sekitar lebih dari 143.000 jamaah yang sebelumnya diimbau untuk menambah biaya makan mereka yang dibebankan pemerintah Saudi, kini telah dibatalkan.

“Tidak peduli, pemerintah Saudi menarik persyaratan ini atau tidak, tapi saya senang mengumumkan bahwa pemerintah Pakistan akan menanggung biaya tambahan yang harus dikeluarkan jamaah haji,” kata Menteri federal untuk urusan agama dan haji, Sardar Mohammad Yousaf, seperti dikutip dari OnIslam.net.

Dilema calon jamaah haji Pakistan dimulai setelah pihak berwenang Saudi memberlakukan persyaratan baru yang memaksa mereka untuk membayar 400 riyal guna menambah biaya makan.

Sebagai imbalannya, mereka akan mendapatkan makanan dari perusahaan makanan Saudi masing-masing selama mereka berada di Mina, Arafat, dan Muzdilfa.

Peraturan yang diberlakukan baru-baru ini telah membuat sulit ribuan jamaah haiji yang merasa keberatan dengan aturan tersebut. Mereka mengeluhkan adanya biaya tambahan tak terduga itu.

Namun, pengumuman menteri haji yang akan memberi bantuan itu, kini telah melegakan mereka.

“Kementerian masih komunikasi dengan pihak berwenang Saudi untuk mengatasi hal ini, tetapi ada peluang fifty-fifty. Permintaan kami dapat dipenuhi atau mungkin tidak,” kata Sardar Yousaf.

“Kami sepenuhnya memahami kekhawatiran jamaah haji yang sebagian besar mereka tidak mampu membayar biaya tambahan ini,” katanya.

“Itu sebabnya, pemerintah telah mengambil keputusan ini untuk menghapus kekhawatiran mereka, dan memfasilitasinya,” tambah Sardar.

“Jika pemerintah Saudi menarik baiaya ini, itu lebih baik, dan jika tidak, jamaah haji tidak perlu menanggung beban tambahan sama sekali,” katanya.

“Kami tahu itu akan merugikan kita secara besar-besaran,” kata Sardar Yousaf, “Tapi, ini tidak ada apa-apanya dibandingkan doa ribuan jamaah haji bagi kita.”

Pengumuman Kementerian Agama dan Haji telah membuat ribuan calom jaamaah haji merasa gembira.

“Saya merasa sangat lega,” kata Khan Mohammad Khan, seorang pegawai pemerintah  provinsi Sindh kepada OnIslam.net.

“Saya benar-benar bingung apa yang harus dilakukan, dan bagaimana membayar 3500 riyal untuk mengatasi kondisi ini,” ujar Khan yang telah berencana menunaikan haji bersama istrinya, dua anak perempuan, dan seorang putra.

“Namun berkat Allah, pemerintah telah mendengar doa kami, dan mengangkat beban berat ini dari bahu kami,” tambah Khan.

Pakistan merupakan negara Muslim terpadat kedua dengan 180 juta orang, yang, menurut Bank Dunia, 34 persen hidup di bawah garis kemiskinan. Namun, statistik pemerintah menunjukkan angka ini antara 18 dan 20 persen.

Tahun ini, 143.000 warga Pakistan akan pergi melakukan haji. Kondisi ini menurun sekitar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai lebih dari 180.000.

 

Sumber: Onislam.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *