Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 18 July 2013

Pemerintah Cina Melarang Muslim Uighur Berpuasa


Muslim Uighur kembali ironi. Pemerintah Cina lagi-lagi bertindak sewenang-wenanng terhadap Muslim Uighur di Provinsi Xin Jiang. Warga minrpotitas Muslim Cina Uighur dilarang berpuasa dan masuk ke dalam masjid. Mereka pun dipaksa berbuka di siang bolong yang menyebabkan mereka tidak berpuasa sebab batal.

Hal ini memicu reaksi dari organisasi HAM dunia dan organisasi masyarakat Uighur. Mereka menyeru agar pemerinta Cina tidka menggganggu umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Ketika dikonfirmasi hal ini, Juru Bicara Pemerintah Otonomi Xinjiang Luo Fuyong secara tegas membantah pemerintah Cina telah melarang kaum Muslim untuk berpuasa dan masuk ke dalam masjid. Sebaliknya, kata dia, pemerintah sangat menghormati agama dan adat istiadat setempat. Meski demikian, ia mengakui, pemerintah setempat melarang anak-anak, khususnya siswa SD, untuk berpuasa. Alasannya, anak kecil belum kuat berpuasa, juga karena faktor kesehatan.

Laporan mengenai aksi penindasan terhadap Muslim Uighur sebenarnya bukan hal baru, karena berulang kali terjadi. Dalam laporan tahunannya, USCIRF menyatakan, Muslim Uighur dijebloskan ke dalam penjara jika ketahuan terlibat dalam kegiatan keagamaan. Sedangkan, mahasiswa, dosen dan pegawai pemerintah yang ketahuan berpuasa akan didenda.

Juru Bicara Kongres Uighur Dunia, Dilxadi Rexiti, seperti dikutip harian South China Morning, Selasa (16/7), mengatakan, aparat pemerintah di Xinjiang mendatangi rumah-rumah warga Muslim Uighur di siang hari. Mereka datang dengan membawa buah-buahan dan minuman, meski mereka tahu masyarakat Uighur sedang berpuasa. Pemerintah setempat juga melarang warga Muslim mengkaji Alquran. Untuk itu, aparat secara ketat mengawasi masjid-masjid di sana, khususnya masjid di wilayah Karamay Utara.

Komisi Kebebasan Beragama Internasional AS (USCIRF) menyesalkan kebijakan pemerintah Cina ini. Ketua USCIRF Katrina Lantos Sweet mengatakan, demi stabilitas dan keamanan, Beijing menindas Muslim Uighur. ”Ini jelas merupakan pelanggaran,” ujar dia.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *