Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 20 November 2013

Pelajar Muslim AS Tak Bisa Rayakan Hari Besar Islam


Pelajar Muslim Montgomery Couty, Maryland kehilangan kesempatan merayakan hari besar Islam bersama keluarga. Ini karena, Dewan Pendidikan Montgomery County tidak menjadikan hari besar Islam sebagai hari libur dalam kurikulum baru. 

Michael Durso, anggota Montgomery COunty mengatakan keputusan ini telah dibahas selama berbulan-bulan. Karena itu, orang tua berkewajiban memberitahu anak-anaknya.”Putusan ini memang tidak seperti apa yang diperoleh keluarga lain,” kata dia seperti dilansir washington post, Selasa (19/11). 

Persoalan ini sempat menjadi perdebatan cukup lama. Komunitas Muslim telah mengajukan permohonan agar hari besar Islam dimasukan sebagai hari libur, serupa dengan hari besar Kristen dan Yahudi. “Kami ingin anak-anak diperlakukan sama seperti teman mereka yang beragama Yahudi dan Kristen,” ungkap Khaled Abuhatab, salah seorang orang tua siswa. 

Secara terpisah, dewan sekolah menilai faktor ketidakhadiran pelajar dikhawatirkan bertambah seiring pengakuan terhadap hari besar Islam. “Kami meminta sesuatu yang berbeda dengan komunitas Muslim dengan Yahudi dan Kristen. Tapi kami punya pertimbangannya, yakni data statistik 1973,” ungkap Philip Kauffman, Wakil Presiden Dewan Sekolah Montgomery County. 

Philip mengungkap, ada 5.6 persen pelajar dan 5 persen guru tidak masuk ketika Idul Adha. Persentase ini diatas rata-rata Montgomery county, yakni 3.2 persen pelajar dan 4.2 persen guru. 

Saqib Ali, mantan anggota parlemen negara bagian putusan ini bukanlah akhir. Yang pasti, mulai ada dukungan terhadap hak Muslim. “Pasti ada beberapa kemajuan sejak tahun lalu,” kata Ali . 

Selama pertemuan dewan sekolah, kata Ali, masalah ini menjadi prioritas. Dalam waktu dekat, dewan juga akan membahas kembali kemungkinan aturan dan mekanisme hari libur Islam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *