Pejuang Houtsi Petik Kemenangan di Yaman

Perjuangan kelompok Houtsi di Yaman, yang juga dikenal sebagai Ansharullah, berbuah manis. Lepas menggelar demo berdarah-darah selama sebulan lebih di ibukota Sana’a, pemerintah Yaman akhirnya bertekuk lutut.

Hari Minggu (21/9), delegasi Houtsi dan pemerintah meraih kesepakatan yang dihadiri oleh utusan PBB untuk Yaman, Jamal Benomar dan Presiden Abd Rabbbuh Mansur Hadi.

Dalam kesepakatan, pemerintah Yaman berjanji akan membentuk pemerintahan baru berupa pemerintahan tenokrat (pemerintahan para cendikiawan) dalam tempo sebulan.

Merayakan kemenangan ini, pemimpin Houtsi Abdulmalik bin Bader al-Deen al-Houtsi, pada selasa (24/9) menyampaikan pidato di Sa’ada yang disiarkan langsung oleh televisi Houtsi, al-Masira.

Dalam pidatonya, Abdulmalik mengucapkan selamat atas kemenangan  rakyat dan memuji rakyat serta semua unsur-unsur revolusi.

Ia juga memuji Tentara Yaman yang pada detik-detik terakhir mendukung gerakan rakyat. “Tentara sudah berperan baik dan positif. Ketika mereka menolak membunuh para demonstran, mereka  menyadari apa substansi peran dan tanggung jawab mereka…Tentara sudah memilih posisi yang benar dan mulia dengan berdiri di samping rakyat,” ujarnya seperti dilansir situs IRINN.

Abdulmalik menyebut revolusi yang ditetaskan rakyat Yaman sukses mencabut sebuah onak berduri (kekuatan Ali Mohesn al-Ahmar) yang menghalangi terwujudnya sebuah pemerintahan yang adil.

Sekali lagi, ia menegaskan bahwa tujuan revolusi yang diusung kelompoknya adalah membasmi diktatorisme. Kami, lanjutnya, tidak akan membiarkan diktatorisme kembali menghantui rakyat Yaman.

Pemimpin Houtsi itu juga menyatakan, pihaknya tidak akan membalas dendam pada kubu politik mana pun. Tapi ia menggarisbawahi, bahwa mereka tidak akan menolerir usaha kudeta apapun.

Ia juga mengajak seluruh kaum Muslimin Yaman untuk melaksanakan shalat Jumat perdana lepas kemenangan revolusi ini dengan semarak.

(Nisa/IRINN)