Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 11 August 2016

Peggy Melati Sukma: “Pintu Tobat tak pernah Tertutup”


IslamIndonesia.id – Peggy Melati Sukma: “Pintu Tobat tak pernah Tertutup”

Di depan jama’ah Masjid Syuhada Yogyakarta 9/8, Peggy Melati Sukma berbagi pengalaman dari proses hijrahnya selama dua tahun terakhir ini. Menurutnya, spirit hijrah yang sedang ia lakukan tidak lepas dari hikmah hijrahnya Rasulullah Saw. Wanita yang tampil dengan hijab ini mengaku terinspirasi dengan semangat umat Islam yang tak putus asa meski dalam keadaan minoritas dan terdzalimi sebelum akhirnya diberi jalan hijrah ke Madinah.

“Senantiasa bersikukuh untuk terus menjaga ketauhidannya. Allah berjanji, barang siapa yang bertakwa kepadanya, akan diberikan jalan keluar,” kata Peggy mengawali testimoni pengalaman dakwah dan aktivitas sosialnya di 25 negara.

Bagi wanita yang namanya mulai tenar lewat sinetron Si Kabayan ini, jika janji Allah berupa jalan keluar itu tidak terwujud,  manusia sendiri yang membuat penghalang.  Manusia-lah yang membuat tirai pembatas antara dirinya dan Allah. “Mungkin karena ketidakyakinan kita, mungkin karena ketakutan kita.”

Peggy lalu memberi contoh Muslimah yang tidak ingin menutup auratnya hanya karena alasan karir. Justru dengan takwa, lanjut Peggy, jalan keluar untuk masalah hidup semakin luas. Bukan sekedar pengalaman, Peggy mengaku banyak mendapat ilmu dari sejumlah guru dan orang-orang yang ia anggap saleh.

“Sebab dari pembelajaran inilah, kita dapat menguatkan diri kita untuk tidak menggadaikan iman kita untuk apapun juga. Dengan tidak menggadaikan iman, semoga dihitung sebagai takwa, dan dengan dihitung sebagai takwa, kita berharap pertolongan Allah datang dari segala penjuru.”

Hingga kini, wanita kelahiran Cirebon 40 tahun lalu ini aktif berdakwah dan bekerja sebagai profesional termasuk di bidang sosial di 25 negara. Peggy bercerita, sebagai profesional di berbagai bidang ia telah melewati usianya selama 25 tahun.

“21 tahun pertama hidup saya, saya lewati dengan mengejar-ngejar urusan dunia tanpa mempedulikan relasi saya dengan Allah.”

Setelah itu, Peggy mulai berhijrah dengan belajar dari berbagai guru termasuk Imam Masjid New York Amerika Serikat asal Indonesia, Shamsi Ali.

Peggy mengungkapkan, alih-alih lapangan pekerjaan dan aktivitas sosialnya terhambat, justru ia mendapat akses semakin luas dan lebih cepat dari sebelum hijrah. “21 Tahun Allah izinkan 10 negara, 2 tahun Allah izinkan 17 negara.”

Peggy mengatakan hijrah tidak pernah tertutup sampai taubat tertutup dan taubat tidak pernah tertutup sampai matahari terbit dari tempat tenggelamnya.

“Hijrah itu meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah. Maka sepanjang hidup kita itulah hakikat hijrah,” katanya sembari mengutip sebuah hadis Nabi.

Mengenang masa lalunya, Peggy merasakan bagaimana hidup yang hanya berurusan dengan masalah proyek dan uang. “Kalau tidak dapat, pusiiing, gitu ya…”

Seperti diketahui, jargon ‘pusiiiing’ yang sempat ia patenkan itu terkenal seiring melambungnya nama Peggy saat membintangi ‘Gerhana’. Lewat sinetron Gerhana, penulis ‘3,5 Luapan Cinta di Air Tenang’ ini untuk kedua kalinya masuk nominasi Artis Wanita Terfavorit Indonesia Kategori Komedi Panasonic Award (1999).

Selain Peggy Melati Sukma, hadir juga Imam Shamsi Ali sebagai pembicara utama dalam acara yang bertajuk ‘Cahaya Islam dari New York’. Di samping memberi testimoni, Peggy memperkenalkan program “Telling Islam to The World”. Sebuah program dakwah global yang melibatkan dirinya, juga Imam Shamsi Ali, untuk memperkenalkan Islam “rahmatan lil ‘alamiin” di berbagai negara. []

photo_2016-08-10_01-53-37

YS/IslamIndonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *