PCNU Bogor Hadiri Diskusi Di Gereja Katedral
Sebagai tanda persahabatan dan persaudaraan antar umat beragama, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menghadiri undangan diskusi yang diselenggarakan Gereja Katedral Bogor bertema “Kebhinnekaan Menjadi Kekuatan yang Menyatukan” di gereja setempat pada Sabtu (17/11). Demikian berita yang dilansir oleh NU Online pada Rabu (20/11).
Saat didapuk untuk menyampaikan taushiyahnya di depan para peserta diskusi, Ketua PCNU Kabupaten Bogor KH Romdon mengatakan keberagaman di Indonesia merupakan kebutuhan. Ibarat bangunan,kata Romdon, bangsa ini terdiri dari berbagai unsur, seperti batu, pasir, semen, cat, dan lainnya. Semua itu memperkuat berdirinya sebuah bangunan.
Ketika disinggung soal maraknya konflik yang melibatkan para penganut agama, Romdon menyebut soal ini disebabkan oleh faktor di luar agama karena sejatinya agama tak mengajarkan kekerasan. “Harus dijauhkan rasa iri. Berlatihlah mengembangkan rasa ikhlas, ketulusan dan pendalaman esensi agama,” ujarnya.
Sebagai acuan, ia menyebut pidato Nabi Muhammad SAW pada Haji Wada yang menegaskan bahwa manusia adalah ummat yang satu, berasal dari Nabi Adam dan terbuat dari tanah. Menyakiti orang lain adalah sama dengan menyakiti diri sendiri. “Musibah akan selalu datang manakala manusia belum sadar (terhadap kerukunan),” katanya.
Hampir senada dengan Romdon, Romo Beny Susetyo yang juga hadir sebaga salah satu pembicara mengungkapkan perlunya dialog otentik yang mengedepankan ketulusan dan penghargaan secara sakral, tanpa mengenal pembedaan mayoritas dan minoritas. Itu perlu ditegaskan, sebab selama ini agama kerap dijadikan alat politik dan bukan mendasari moralitas bernegara. “Mari kita hargai yang sakral dan kudus,” ujar Romo Beny.
Leave a Reply