Satu Islam Untuk Semua

Monday, 30 December 2013

PBNU: Sepanjang 2013, Situasi Bangsa Lumayan Baik


Simbol NU (foto:nu.org)

 

Kendati masih diliputi aksi-aksi kekerasan atas nama agama, tahun 2013 kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia berlangsung teduh dan damai.

Kendati masih diliputi aksi-aksi kekerasan atas nama agama, tahun 2013 kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia berlangsung teduh dan damai. Demikian penilaian yang dikeluarkan oleh  Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)  pada Minggu (29/12).

“Alhamdulillah, sepanjang tahun 2013 kita dianugerahi keteduhan dan kedamaian dalam bermasyarakat dan beragama,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

Kiyai Said mengacu kepada berbagai praktek radikalisme yang mengakibatkan sedikit disharmoni di sejumlah daerah, Biasanya aksi-aksi tersebut dipicu oleh kelompok kecil bermodal besar dengan memprogandakan kepentingannya tanpa mengindahkan adat dan tradisi yang berkembang di masyarakat.  

“Agar radikalisme tidak terus berkembang, kami mengajak masyarakat untuk menjaga kerukunan dan harmoni dengan mengembangkan sikap moderat, toleransi, dan menjaga keseimbangan. Khusus isu agama, PBNU minta agar di tahun 2014 Pemerintah bersama komponen masyarakat mulai menyusun kode etik penyiaran ajaran agama,” ujarnya.  

Sementara itu akademisi kaum nahdliyin, Prof. Dr. Maksum Mahfudz, melihat perekonomian sepanjang tahun 2013 masih memiliki kendala. Hal ini terjadi karena ketidaktegasan  pemerintah, seperti dalam soal fluktuasi rupiah. Menurunya,  soal itu bisa diatasi jika Pemerintah dan Bank Indonesia mengambil langkah tegas dan berani, tidak berkompromi serta bermain mata dengan para spekulan yang hanya mementingkan diri sendiri. 

 “Tahun 2013 Pemerintah kurang berani membangkitkan industri di sektor pertanian dan manufaktur yang sebenarnya mampu menyerap tenaga kerja yang besar. Orientasi kebijakan moneter juga lebih banyak menguras devisa negara. Tahun 2014 itu harus dibenahi, serta diimbangi dengan pengembangan sektor riil dan produktif,” ujar akademisi yang juga merupakan salah satu pimpinan PBNU itu. 

Di bidang hukum, Ketua Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) PBNU Andi Najmi Fuaidi, melihat situasi mulai membaik. Itu terbukti dengan maraknya pemberantasan tindak pidana korupsi. Kendati demikian, untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan melindungi kepentingan masyarakat harus terus didorong sekuat mungkin oleh masyarakat 

“Atas hal tersebut kami mendorong aparat penegak hukum untuk bekerjasama, melibatkan institusi pendidikan, lembaga keagamaan dan sosial, yang sudah ratusan tahun mengajarkan etika, moralitas, dan spiritualitas. Selain itu sistem pemerintahan dan rekrutmen aparat pemerintahan juga harus terus dilakukan pembenahan,” kata Andi. 

 

Sumber: NU Online

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *