Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 16 January 2014

PBNU Bahas Pancasila dengan Pejabat Sudan


NU Online

Empatbelas pejabat tinggi Sudan berkunjung ke Kantor PBNU. Mereka ingin belajar tentang kehidupan beragama dari organisasi terbesar di Indonesia tersebut.

 

Guna menguatkan hubungan dengan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, pada Rabu (15/1), para pejabat tinggi Sudan bersilaturrahim dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Bertempat di gedung PBNU Lantai 5, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, pertemuan itu diisi dengan dialog dan saling tukar informasi sekitar perkembangan di negara masing-masing.

Para pejabat tinggi Sudan yang keseluruhannya berjumlah 14 orang itu dipimpin oleh  Dubes Sudan Dr Abdurrahim as-Siddiq, Menteri Penanaman Modal Negara Bagian Darfur Selatan Abdalrahem Omer Hasan.  Kedatangan mereka disambut langsung Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Sekjed PBNU H Marsudi Syuhud, Bendahara Umum PBNU H Bina Suhendra, dan jajaran pengurus lainnya.

Dalam diskusi yang melibatkan kedua pihak Said Aqil menjelaskan situasi keberagamaan dan kebangsaan di Indonesia. Sebagai organisasi keagamaan yang memiliki pengikut terbesar di Indonesia,  NU sangat menghormati keberagaman dan menjadikan Pancasila sebagai pedoman kehidupan berbangsa.

“Jadi perbedaan apapun di Indonesia penyatunya adalah Pancasila. Tak ada yang menentang kecuali kelompok-kelompok radikal, di antaranya para teroris,” katanya.

Sebagai ketua rombongan asal Sudan, Dr Yasir Abu Kasawi mengungkapkan pada dasarnya situasi antara NU dan mayoritas umat Islam di Sudan banyak memiliki kesamaan, diantaranya soal penolakan mereka terhadap aliran Islam garis keras dan kecintaan mereka pada dunia tasawuf. 

“Kami ingin di Sudan memiliki ormas besar seperti NU yang bisa menjadi penengah,” ujarnya.

 

Sumber: NU Online

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *