Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 11 April 2024

Manfaat Sehat Puasa Sunnah Syawal


islamindonesia.id – Setelah sebulan berpuasa penuh, umat Muslim merayakan momen Lebaran dengan riang gembira bersama keluarga. Namun, setelah perayaan Idulfitri, ternyata penting untuk tetap menjaga kebiasaan berpuasa terutama di bulan Syawal.

Menurut spesialis gizi klinis, dr Gaga Irawan Nugraha, SpGK, M.Gizi, “nyawalan” atau puasa Sunah pada bulan Syawal memiliki manfaat untuk kesehatan. Bagi mereka yang khawatir akan dampak negatif mengonsumsi makanan lezat khas lebaran, puasa Syawal sangat dianjurkan.

“Kalau bisa saya sarankan shaum Sunah, nyawalan (puasa 1 Syawal). Kenapa harus nyawalan? Untuk tadi agar tidak cepat naik kolesterol, tidak cepat naik berat badan gitu kan, gimana agar tidak kaget,” ungkap dr Gaga.

Alasan di balik anjuran ini adalah untuk mencegah lonjakan kolesterol dan berat badan yang cepat naik setelah periode konsumsi makanan berat saat Lebaran. Terlebih, keinginan untuk “balas dendam” terkadang membuat seseorang kehilangan kendali dan tidak membatasi jenis makanan yang dikonsumsi oleh tubuh.

“Justru dengan nyawalan ini kita akan menahan peningkatan berat badan dan kolesterol,” terang dr Gaga.

Puasa Syawal dapat dilaksanakan selama enam hari berturut-turut setelah hari raya Idulfitri, dimulai dari 2 hingga 7 Syawal. Pada lebaran kali ini, berarti bisa dimulai pada Kamis tanggal 11 April 2024. Namun dapat juga dilakukan secara terpisah (tidak berturut-turut) sesuai dengan kepercayaan masing-masing.

Apabila tidak mampu menjalankan puasa Syawal, disarankan untuk tetap menjaga pola makan yang sehat dan seimbang. Seperti mengonsumsi nasi dan lauk pauk, serta tambahan dua kali porsi buah-buahan. Makanan khas Lebaran seperti nastar, putri salju, dan kastengel sebaiknya dihindari setelah dua hari sejak Lebaran.

Anjuran puasa Sunah di bulan Syawal makin terasa manfaatnya, mengingat kolesterol tidak bisa ditangkal hanya dengan mengonsumsi makanan tertentu. Secara spesifik, tidak ada makanan yang punya efek menurunkan kolesterol.

Hal ini ditegaskan juga oleh dr Diana F Suganda, SpGK yang menyebut salah satu sumber kolesterol adalah produk makanan hewani. Produk nabati seperti santan sebenarnya tidak mengandung kolesterol, meski jika dipanaskan berulang-ulang bisa membentuk lemak jenuh yang sama bahayanya bagi kesehatan.

“Nah untuk menghambat penyarapan kolesterol itu bisa ditambahkan serat,” saran dr Diana.

Saran dr Diana, konsumsi daging-dagingan saat lebaran sebaiknya diimbangi dengan asupan sayur dan buah sebagai sumber serat. Memang tidak secara langsung menurunkan kolesterol, tetapi bisa membantu mengurangi penyerapan kolesterol dari produk pangan hewani.

“Beda ya. Jadi yang bisa kita tambahkan serat-serat untuk menghambat penyerapan kolesterol,” tegas dr Diana.

EH/Islam Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *