Satu Islam Untuk Semua

Monday, 19 May 2014

Paus Fransiskus Tolak Kendaraan Anti Peluru


foto:weaselzippers.us

Ia mengungkapkan kedekatan dengan umatnya lebih utama dibanding keselamatannya.


SEMINGGU menjelang kunjungannya ke Tanah Suci Yerussalem, Paus Fransiskus menyatakan penolakannya terhadap tawaran untuk menggunakan kendaraan anti-peluru selama perjalanan di Asia Barat.  Ia menegaskan bahwa dirinya lebih nyaman menggunakan mobil biasa agar bisa lebih dekat dengan umatnya. Demikian pernyataan resmi yang dikeluarkan Vatikan pada Minggu (18/5).

“Saya tidak berpikir ada terlalu banyak diskusi tentang hal itu,” katanya.

Rencananya Paus akan mengunjungi Yordania, Palestina dan Israel  dengan ditemani seorang rabbi Yahudi dan tokoh Muslim pada 24-26 Mei mendatang. Bagi pemimpin Katholik saat ini tersebut, kunjungan itu merupakan perjalanan pertamanya ke kawasan bersejarah tersebut.

“Paus ingin mobil kepausan terbuka dan bukan anti-peluru. Pejabat keamanan setempat mempertimbangkan keinginan Paus Fransiskus,” kata juru bicara Vatikan Pastor Federico Lombardi SJ.

Selama di Roma sendiri, Paus Fransiskus memang tidak menggunakan mobil Ford Focus berwarna biru yang disebut-sebut anti peluru. Begitu juga saat kunjungannya ke Brasil pada Juli 2013, alih-alih menggunakan mobil mewah, ia justru hanya menggunakan mobil Fiat kecil atas permintaannya sendiri.

Padahal kala itu, pihak keamanan Vatikan dan polisi Brasil mengaku tidak dapat mengendalikan massa, yang mengelilingi mobil kecilnya tersebut.  Pastor Lombardi sendiri berharap situasi yang terjadi di Brasil tidak akan terjadi mengingat umat Katolik merupakan minoritas di kawasan itu.

Ia juga menyatakan  pihak Vatikan tidak terlalu khawatir dengan ancaman terhadap orang Kristen dan Katholik seperti yang ditulis oleh seorang ekstremis Yahudi di sebuah properti gereja di Tanah Suci. Seperti dilansir oleh media setempat, pada Senin (12/5), seorang anggota kelompok Yahudi radikal membubuhkan  sederet kalimat ancaman dalam bahasa Ibrani: “Kematian bagi orang Arab dan Kristen dan semua orang yang membenci Israel”. Tulisan tersebut tercoret di sebuah tembok di luar Kantor Majelis Uskup di Pusat Notre Dame di Yerusalem Timur. (hj)

 

Sumber: UCA News

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *