Satu Islam Untuk Semua

Wednesday, 23 April 2014

Pastor Aktivis Calonkan Diri jadi Anggota Parlemen


foto:newindianexpress.com

Tidak berhasil membela jemaatnya yang gerah dengan proyek nuklir, pastor aktivis dari India itu mencalonkan dirinya untuk pemilihan anggota parlemen.

 

GAGAL memperjuangkan hak rakyat untuk hidup tanpa nuklir, seorang pastor paroki nekat mencalonkan diri sebagai anggota parlemen di India. Demikian sebuah berita yang dilansir oleh UCA News pada Rabu (23/4).

Sejak umatnya membuat gerakan protes penentangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang disponsor Rusia di Desa Koodankulam, Tamil Nadu, India pada 2010, Pastor M.P. Jesuraj (30) tampil sebagai aktivis lingkungan anti nuklir. Bahkan untuk lebih melancarkan gerakannya itu, ia menjadikan kepastorannya sebagai pusat kampanye untuk perjuangan mereka menentang PLTN tersebut.

Bersama ribuan nelayan, dia menggelar serangkaian protes non-kekerasan selama tiga tahun.

“Kami berjuang melawan segala rintangan dan kebrutalan polisi,” katanya. “Pemerintah mengabaikan tuntutan kami dan kami melakukan mogok makan lebih dari 10 kali selama lebih dari 70 hari. Lima orang mengorbankan diri mereka dalam perjuangan tersebut.”

Kendati sudah melakukan aksi protes habis-habisan, upaya itu ternyata tidak berhasil. Itu dibuktikan dengan  diloloskannya proyek itu mulai Oktober tahun  lalu. Tidak patah harapan atas kekalahan itu, Sekarang Pastor Jesuraj lantas berjuang agar ia bisa dipilih sebagai calon legislatif bersama Partai Aam Aadmi (AAP) yang baru dibentuk. Pemilu sendiri dijadwalkan akan mulai berlangsung pada Kamis (24/4).

“Umat saya memutuskan bahwa saya harus ikut dan AAP adalah satu-satunya partai politik yang mendukung perjuangan kami terkait proyek PLTN. Jadi saya mengajukan menjadi caleg dari partai itu dan memulai kampanye,” katanya.

Pihak Gereja setempat mengatakan kepada Pastor Jesuraj, yang dijuluki Mai Pa di parokinya, untuk mengundurkan diri dari caleg karena itu dinila melawan Kitab Hukum Kanonik.

Namun dasar pastor Bengal, alih-alih patuh terhadap himbauan gereja tersebut, ia malah memutuskan untuk tetap maju sebagai caleg, dan berharap bahwa para pemimpin Gereja mendukung dia. “Dalam situasi ini, kita perlu masuk politik untuk memenuhi tujuan kita,” katanya.

Selama 22 hari terakhir, ia mengadakan kampanye di Dapilnya dan dia berharap bisa meraih 250.000 suara.

“Karena partai-partai terpecah, saya memiliki kesempatan untuk menang,” katanya. “Saya bertaruh di desa-desa pesisir dan umat saya.”

Andaikan dalam pemilu besok, ia mendapat suara terbanyak maka otomatis ia akan menjadi imam Katolik kedua  yang pernah memenangkan pemilu legislatif India. Sebelumnya seorang pastor bernama Anthony Murmu SJ pernah menjadi caleg untuk Dapil Rajmahal di Bihar, India timur, tahun 1980. Tapi, tekanan otoritas Gereja memaksa dia untuk mengundurkan diri.

Namun, Pastor Jesuraj menegaskan: “Jika saya menang, saya tidak akan mengundurkan diri. Saya harus menepati janji saya kepada rakyat. Ketika orang menderita ketidakadilan, saya harus menanggapi mereka.”

Kepada media pastor yang telah menjadi imam selama 14 tahun itu menyatakan  bahwa dalam menegakan kebenaran kotbah saja tidak cukup. Ia menyebut para pastor dan suster harus menunjukkan komitmen mereka kepada masyarakat dengan memasuki dunia politik dan memerangi praktek korupsi. “Kita harus menuntun umat kita dan berbagi salib mereka,” ujarnya

Sumber: UCA News

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *