Satu Islam Untuk Semua

Thursday, 24 October 2013

Partai Islam Jangan Hanya Kejar “Posisi”


Partai Islam harus memiliki kepercayaan diri mampu menempatkan tokohnya untuk memimpin bangsa Indonesia. Sebab, partai Islam mempunyai segudang kader yang mampu memimpin bangsa ini. Demikian dikatakan Ketua Umum Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) Soetrisno Bachir dalam diskusi bertajuk, ‘Poros Parpol Islam dan Calon Presiden 2014’ di Jakarta, Rabu (23/10).

Menurut tokoh Partai Amanat Nasional (PAN) itu,  rekrutmen kepemimpinan nasional saat ini tidaklah sehat, karena tidak mengambil dari organisasi-organisasi kader seperti PII, PMII, PMKRI, GMNI, HMI, dan KAMMI. “Tapi lebih berdasarkan transaksional,” katanya.

Soetrisno menawarakan partai Islam, seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Bulan Bintang (PBB) mengusung poros Islam. Sehingga tidak cakar-cakaran atau fitnah memfitnah yang dapat mengurangi suara partai Islam itu sendiri.

“Partai-partai ini targetnya dapat satu menteri, dua atau tiga menteri. Bukan targetnya itu memimpin bangsa. Jadi sudah kalah sebelum bertanding,” kata Soetrisno.

Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, partai Islam sebenarnya memiliki sejarah kaderisasi yang baik. Ia mencontohkan beberapa figur seperti Mahfud MD dan Dahlan Iskan yang potensial sebagai pemimpin nasional dari poros Islam. “Baik Mahfud maupun Dahlan, merupakan alumni PPI,” katanya.

Di era keterbukaan informasi seperti sekarang, sambung Soetrisno, memberikan tempat bagi siapapun untuk tampil di depan publik. Persoalannya, apakah kader-kader dari partai Islam tersebut mau menggunakan panggung itu atau tidak. Kenyataannya, mereka memilih menyerah. “Mereka lebih memilih ikut Golkar saja, ikut Demokrat saja, ikut Gerindra saja. Atau nanti, ikut Jokowi saja,” tuturnya.

Pentingnya ide poros Islam ini, kata Soetrisno, didasari pada kondisi partai-partai Islam selama ini yang tidak mampu memainkan peran penting dalam politik nasional. Soetrisno pun mengatakan, selama pemerintahan SBY-Boediono, partai-partai Islam yang tergabung dalam koalisi pemerintah hanya menjadi kekuatan politik kecil yang terpecah-pecah.

KB-PII mengaku sudah mengundang beberapa partai Islam, seperti PKS dan PKB untuk mendiskusikan wacana tersebut.

“Pengguliran wacana poros Islam dilakukan untuk membangkitkan kembali kepercayaan diri partai-partai Islam,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *